Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Produsen bensin teratas di Rusia pada tahun 2023 adalah kilang minyak Gazprom Neft Omsk, kilang minyak Lukoil NORSI di Nizhny Novgorod, dan kilang minyak Rosneft Ryazan.
Rusia pada tahun 2023 memproduksi 43,9 juta ton bensin dan mengekspor sekitar 5,76 juta ton, atau sekitar 13% dari produksinya. Pemasok terbesar bensin Rusia terutama adalah negara-negara Afrika, termasuk Nigeria, Libya, Tunisia, dan juga Uni Emirat Arab.
Bulan lalu, Rusia mengurangi ekspor bensin ke negara-negara di luar Persemakmuran Negara-Negara Independen untuk mengimbangi perbaikan yang tidak terencana di kilang minyak akibat kebakaran dan serangan drone pada infrastruktur energinya.
Baca Juga: Malaysia Bakal Larang Ekspor Logam Tanah Jarang, Ada Apa?
Gangguan tersebut termasuk penghentian unit di NORSI, kilang minyak keempat terbesar negara itu, yang terletak di dekat kota Nizhny Novgorod, sekitar 430 km (270 mil) di timur Moskow, menyusul apa yang diyakini sebagai insiden teknis.
Tahun lalu, Rusia melarang ekspor bensin antara September dan November untuk menangani harga tinggi di dalam negeri dan kekurangan. Kali ini, larangan tersebut tidak akan diperpanjang ke negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia, Mongolia, Uzbekistan, dan dua wilayah yang didukung Rusia yang memisahkan diri dari Georgia - Ossetia Selatan dan Abkhazia.
Baca Juga: Balas Sanksi Barat, Vladimir Putin Larang Ekspor Solar
Harga bahan bakar grosir di Rusia telah meningkat sejak awal tahun. Menurut harga 26 Februari di bursa komoditas internasional St Petersburg , bensin dengan oktan 92 telah naik 22% sejak 1 Januari, sedangkan bensin dengan oktan 95 naik 32%. Sejak pengumuman larangan ekspor, oktan 92 telah turun 3,3%.
Harga bensin 95 di Rusia sekitar 62 sen AS per liter, dibandingkan dengan lebih dari US$ 2,05 di Eropa Barat.