CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Mulai membuka pintu, Korea Utara segera terima bantuan medis Covid-19 dari WHO


Kamis, 07 Oktober 2021 / 13:17 WIB
Mulai membuka pintu, Korea Utara segera terima bantuan medis Covid-19 dari WHO
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri parade paramiliter untuk memperingati 73 tahun pendirian negara ini di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang (9/9/2021).


Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (7/10) tengah bersiap untuk mengirim pasokan medis Covid-19 ke Korea Utara. Langkah ini mengindikasikan, Pyongyang mulai membuka kembali pintu masuknya.

Dalam laporan mingguannya, WHO mengatakan, sudah memulai pengiriman pasokan medis melalui Pelabuhan Dalian, China, untuk memenuhi cadangan medis Korea Utara.

Dilansir dari AP, WHO masih belum memberikan perincian mengenai apa saja yang masuk dalam kiriman tersebut. Termasuk, apakah kiriman itu sudah sampai ke Korea Utara.

Baca Juga: Kim Jong Un: Pandemi semakin berbahaya, perketat langkah pencegahan

Sejak pandemi melanda pada awal 2020, Korea Utara sangat membatasi lalu lintas luar negerinya, termasuk jalur perdagangan. Situasi yang berjalan selama dua tahun ini menyebabkan tekanan berat pada ekonominya.

Korea Utara sendiri sampai saat ini masih belum melaporkan satu pun kasus Covid-19, sesuatu yang diragukan komunitas internasional. Kelayakan fasilitas medis Korea Utara yang ada di level rendah dianggap belum mampu mengatasi wabah Covid-19.

Kepada WHO, Korea Utara melaporkan telah melakukan tes Covid-19 kepada 40.700 orang hingga 23 September dan semuanya dinyatakan negatif. Orang-orang yang dites minggu lalu di antaranya merupakan penderita influenza dan 573 petugas kesehatan.

Baca Juga: Korea Utara tolak 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac, ini alasannya

Pada September, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan para pejabatnya untuk melakukan kampanye anti-virus yang lebih keras. Dalam pertemuan Partai Buruh, Kim juga mengakui situasi pandemi di dunia semakin berbahaya dan di luar kendali. 

Di sisi lain, beberapa waktu sebelumnya Korea Utara justru menolak bantuan vaksin Covid-19 yang ditawarkan melalui program COVAX.

Sebagai gantinya, Korea Utara mengusulkan agar jatah dosis vaksin mereka, yang berjumlah 3 juta dosis, dikirim ke ke negara-negara yang terkena dampak parah.

Pada Juli lalu, Korea Utara juga menolak pengiriman vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca karena kekhawatiran akan efek samping.

Selanjutnya: Khawatir Efek Samping, Korea Utara Menolak Rencana Pengiriman Vaksin AstraZeneca


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×