Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan secara resmi umumkan darurat nasional virus corona malam ini, yang mulai efektif diterapkan Selasa tengah malam (7/4).
"Saya telah memutuskan bahwa situasi yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan ekonomi telah terjadi. Malam ini, saya berencana untuk mengadakan pertemuan markas besar pemerintah dan menyatakan keadaan darurat," kata Abe dikutip dari AFP Selasa (7/4).
Abe telah mengumumkan rencana kondisi darurat nasional pada Senin (6/4), seiring melonjaknya kasus virus corona di perkotaan seperti Tokyo dan Osaka.
Baca Juga: Jepang umumkan darurat corona dan luncurkan paket stimulus US$ 990 miliar
Deklarasi ini akan diterapkan mulai tengah malam, dan akan memberdayakan gubernur dari 7 wilayah terdampak untuk meminta orang tetap di rumah dan menutup tempat usahanya.
Ketujuh wilayah tersebut adalah Tokyo, Chiba, Kanagawa, Saitama, Osaka, Hyogo, dan barat daya Fukuoka.
Kondisi darurat ini diperkirakan akan berlangsung selama 1 bulan. Namun situasi ini berbeda dengan lockdown yang diterapkan banyak negara lainnya.
Jepang menerapkannya tanpa hukum formal, sehingga tidak ada hukuman bagi mereka yang mengabaikan aturan. Meski begitu mayoritas warga terlihat memberi dukungan pada langkah yang ditempuh pemerintah.
Dalam sebuah survei yang dilakukan stasiun TV TBS akhir pekan lalu, 80% responden mengaku setuju penerapan darurat nasional.
Pemerintah Negeri Sakura sendiri telah memperingatkan adanya lonjakan kasus, dengan Tokyo melaporkan tambahan 143 kasus baru pada Minggu (5/4). Kemudian di Jepang secara keseluruhan terdapat 3.906 kasus virus corona hingga Selasa (7/4), berdaarkan data dari Worldometers. Korban meninggal 92 orang dan yang sembuh 592 pasien.
Baca Juga: Gara-gara corona, nyaris setengah juta perusahaan di China gulung tikar
Para dokter di ibu kota pekan ini juga memperingatkan bahwa kota itu sudah dalam "kondisi kritis", dengan kapasitas rumah sakit yang kian menipis.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike yang telah mendorong deklarasi darurat nasional, pada Selasa mendesak warga untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam membatasi pergerakan.
"Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi saya menyerukan kerja sama pada semua orang karena nyawa dipertaruhkan," ungkapnya dikutip dari AFP.
Selain meminta orang tetap di rumah dan menutup tempat usahanya, gubernur juga berhak memakai properti warga untuk keperluan medis.
Koike direncanakan menjelaskan bagaimana tindakan itu diterapkan di Tokyo, pada konferensi pers Selasa malam (7/4).
Juru bicara pemerintah Yoshihide Suga mengatakan, angkutan umum tidak akan dikurangi tetapi "Kami akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi kontak antarindividu secara drastis. Kami akan menggalakkan semua kebijakan yang mungkin untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut," kata dia
Suga pun menegaskan penduduk di kawasan yang ditunjuk dalam keadaan darurat, tetap menanggapinya dengan tenang. Dampak ekonomi dari langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran. Untuk mengatasinya, Abe pada Senin meluncurkan paket stimulus senilai ¥ 108 triliun atau 20% dari Produk Domestik Bruto (PDB). (Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Darurat Nasional Virus Corona Jepang Mulai Efektif Tengah Malam Ini".