kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nasib Siprus tergantung nego Nikosia-Moskow-Berlin


Rabu, 20 Maret 2013 / 09:45 WIB
Nasib Siprus tergantung nego Nikosia-Moskow-Berlin
ILUSTRASI. Pendaftaran kartu prakerja gelombang 22 ditutup Rabu (27/10). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Sumber: Bloomberg, Reuters, Guardian |

NIKOSIA. Ratusan demonstran di depan parlemen Siprus bersorak saat parlemen menolak rencana pemajakan simpanan bank. Namun bukan berarti Siprus selamat. Sebaliknya, negeri kepulauan di Laut Mediterania ini tinggal punya 24 jam untuk menentukan nasibnya.

Sebelum bank-bank Siprus buka kembali pada Kamis (21/3), Siprus dan troika yang terdiri dari Komisi Eropa, IMF, dan ECB harus sudah menetapkan solusi bagi bailout Siprus. Jika tidak, dana bailout 10 miliar euro terancam batal sehingga perbankan bahkan ekonomi Siprus dalam bahaya besar.

Kemarin (19/3), parlemen Siprus menolak syarat pemajakan seluruh simpanan nasabah dengan hasil voting 36-0, dan 19 abstain.

Menteri Keuangan Luxembourg Luc Frieden mendesak menteri keuangan dari 17 negara zona Euro untuk segera berkumpul membahas paket baru. Frieden menyebut penolakan Siprus sebagai kabar yang menyedihkan. "Ini bukan hasil yang bagus, baik buat Siprus maupun zona Euro, dan kami harus bersama-sama mencari alternatif paket," tuturnya.

Presiden Siprus Nicos Anastasiades mengatakan, alternatif paket akan menjadi penderitaan yang tak terlukiskan sebab ECB bisa jadi akan memotong pendanaannya kepada salah satu bank Siprus.

Anastiades yang baru sebulan menjabat sebagai presiden juga langsung menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pemungutan suara parlemen.
Sementara Menteri Keuangan Siprus Michalis Sarris sudah berada di Moskow untuk mendiskusikan bantuan keuangan Rusia. Perusahaan dan warga Rusia memiliki simpanan total 31 miliar euro di Siprus. Di situs Kremlin, Putin berkata bahwa rencana pemajakan simpanan itu tidak adil, tidak profesional, dan berbahaya.

Catatan tambahan, kemarin, Sarris mengirimkan sms kepada Reuters untuk membantah rumor bahwa ia mengundurkan diri.

Berkumpul di Nikosia

Para pejabat troika kini berkumpul di ibukota Siprus. Menurut sumber Bloomberg, mereka membahas langkah capital control yang bisa dilakukan Siprus dan kemungkinan untuk menunda waktu buka bank.

Sementara, Anastiades akan bertemu dengan para politisi Siprus pukul 9 pagi waktu Siprus hari ini untuk mengeksplorasi solusi yang bisa diambil.

Bantuan ECB atas bank-bank Siprus kini menjadi fokus. Pasalnya, surat utang pemerintah Siprus sudah tak bisa lagi dijadikan jaminan untuk melakukan refinancing sejak Juni 2012. Tiga lembaga rating telah memangkas ratingnya menjadi obligasi sampah alias berpredikat junk rate.

Akibatnya, bank-bank Siprus tergantung pada bantuan likuiditas darurat (emergency lending assistance/ELA) dari bank sentral Siprus. Di sini, mereka menerima pinjaman dengan bunga yang lebih tinggi namun harus dengan persetujuan ECB.

Jika ECB berpikir bahwa situasi tak dapat dipertahankan lagi, ia bisa menolak provisi untuk dana itu. Namun, dalam pernyataannya pasca voting parlemen, ECB berkata akan tetap menyediakan dana sejauh 'masih mengikuti aturan yang ada'.

Posisi Jerman

Anastiades juga menelpon Merkel kemarin, ujar jurubicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert. Jerman adalah negara yang mendukung rencana pemajakan simpanan nasabah bank Siprus itu.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menyesalkan hasil voting Siprus. "Kami akan mengambil tindakan pencegahan secukupnya untuk memastikan bahwa keputusan hari ini takkan berdampak negatif bagi zona Euro lainnya," ujarnya. Ia menambahkan bahwa taran dari menteri-menteri keuangan Eropa masih berada di atas meja.

Dalam sebuah wawancara Tv Jerman, Schaeuble mengatakan bahwa memberikan pinjaman bagi Siprus harus dilakukan dengan perhitungan bahwa negara itu mampu mengembalikannya ke pasar finansial. "Untuk itu, utang Siprus terlalu besar," tuturnya.




TERBARU

[X]
×