Sumber: Jerusalem Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Melania Trump dilaporkan menasihati suaminya, Presiden AS Donald Trump, untuk mengakui kekalahannya dalam pemilihan Presiden 2020.
Melansir Jerusalem Post, sebuah sumber mengatakan kepada CNN bahwa Ibu Negara telah memberi tahu Trump bahwa "sudah waktunya untuk menerima kekalahan."
Sebelumnya pada hari Minggu, lapor CNN, Trump juga didekati oleh menantu sekaligus penasihatnya, Jared Kushner, yang menyarankan agar sang ayah mertua mengakui kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih.
Seperti yang diketahui, Trump menggugat hasil perhitungan suara di beberapa negara bagian dan telah memulai tindakan hukum terkait penghitungan ulang dan dugaan campur tangan pemungutan suara.
Baca Juga: Joe Biden jadi presiden AS terpilih, Donald Trump masih belum mau menyerah
“Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru untuk berpura-pura menjadi pemenang, dan mengapa sekutu medianya berusaha keras untuk membantunya: Mereka tidak ingin kebenaran terungkap. Fakta sederhananya adalah pemilihan ini masih jauh dari kata selesai," kata Trump dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
Dia juga bilang, "Mulai Senin, kampanye kami akan mulai menuntut kasus kami di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah sudah duduk."
"Para pengamat tidak diizinkan masuk ke ruang hitung. Saya memenangkan pemilihan .... Hal-hal buruk terjadi yang tidak diizinkan untuk dilihat oleh pengamat kami," cuit Trump dengan huruf besar semua.
Baca Juga: Joe Biden jadi presiden AS terpilih, Trump: Faktanya pemilihan ini belum selesai!
Trump juga menuduh bahwa jutaan surat suara dikirim ke orang-orang yang tidak pernah memintanya. Namun, tweet ini ditandai oleh Twitter karena merupakan klaim yang disengketakan tentang dugaan penipuan pemilu.
"Hanya pihak yang melakukan kesalahan yang secara tidak sah akan membuat pengamat keluar dari ruang penghitungan - dan kemudian bertarung di pengadilan untuk memblokir akses mereka," lanjut pernyataan Trump.
"Jadi, apa yang disembunyikan Biden? Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara yang layak dan tuntutan Demokrasi."
Baca Juga: Kalah Pilpres AS, Melania Trump dirumorkan akan gugat cerai Trump
Hanya saja, tak satu pun dari klaim presiden tersebut disertai dengan bukti yang kuat.
Melansir Reuters, pertarungan hukum berlarut-larut oleh Trump yang memicu penghitungan ulang surat suara di beberapa negara bagian AS dapat menghambat banyak kegiatan terkait transisi penting, seperti yang terjadi pada tahun 2000 ketika George W. Bush tidak dinyatakan sebagai pemenang hingga lima minggu setelah pemilihan.
Biden dinyatakan sebagai Presiden terpilih pada hari Minggu setelah negara bagian Pennsylvania dan Nevada mengumumkan untuk mendukungnya. Hal itu membuat suara elektoral Biden melewati ambang 270, batas yang diperlukan untuk menggulingkan Trump dari Gedung Putih.