Sumber: Jerusalem Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Trump juga menuduh bahwa jutaan surat suara dikirim ke orang-orang yang tidak pernah memintanya. Namun, tweet ini ditandai oleh Twitter karena merupakan klaim yang disengketakan tentang dugaan penipuan pemilu.
"Hanya pihak yang melakukan kesalahan yang secara tidak sah akan membuat pengamat keluar dari ruang penghitungan - dan kemudian bertarung di pengadilan untuk memblokir akses mereka," lanjut pernyataan Trump.
"Jadi, apa yang disembunyikan Biden? Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara yang layak dan tuntutan Demokrasi."
Baca Juga: Kalah Pilpres AS, Melania Trump dirumorkan akan gugat cerai Trump
Hanya saja, tak satu pun dari klaim presiden tersebut disertai dengan bukti yang kuat.
Melansir Reuters, pertarungan hukum berlarut-larut oleh Trump yang memicu penghitungan ulang surat suara di beberapa negara bagian AS dapat menghambat banyak kegiatan terkait transisi penting, seperti yang terjadi pada tahun 2000 ketika George W. Bush tidak dinyatakan sebagai pemenang hingga lima minggu setelah pemilihan.
Biden dinyatakan sebagai Presiden terpilih pada hari Minggu setelah negara bagian Pennsylvania dan Nevada mengumumkan untuk mendukungnya. Hal itu membuat suara elektoral Biden melewati ambang 270, batas yang diperlukan untuk menggulingkan Trump dari Gedung Putih.