Sumber: Reuters | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) sedang dihadapkan pilihan yang sulit. Di saat mereka kekurangan anggaran dan tingkat pengangguran yang terus meningkat, pilihan untuk membuka kembali perekonomian menjadi satu-satunya jalan. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahwa mereka sudah tidak bisa mematikan perekonomian lagi.
Namun di satu sisi yang tak kalah pentingnya telah meningkat kekhawatiran gelombang kedua serangan virus covid-19 di negeri Paman Sam itu. Laporan dari negara bagian menunjukkan banyaknya rekor baru untuk pasien virus corona.
Baca Juga: China marah besar lihat Menlu AS, Presiden Taiwan dan aktivis Hong Kong duduk bareng
Mengutip Reuters, negara bagian Florida melaporkan penghitungan tertinggi baru pada hari Kamis (11/6). Namun Gubernur Florida Ron DeSantis bakal meluncurkan rencana untuk memulai kembali sekolah-sekolah umum dengan kapasitas penuh pada musim gugur, dengan alasan ekonomi negara tergantung padanya.
Lalu North Carolina yang melaporkan rekor covid-19 yang dirawat di rumah sakit untuk hari kelima berturut-turut pada hari Kamis (11/6). Data ini sehari setelah legislator meloloskan RUU untuk membuka kembali pusat kebugaran, dan bar di negara bagian di mana lebih dari satu dari sepuluh pekerja menganggur.
Lalu di Nevada juga terjadi peningkatan kasus hampir sepertiga dalam dua minggu terakhir. Sisi lain angka pengangguran hingga 28% di Nevada, berdasarkan statistik Biro Tenaga Kerja AS.
"Ini adalah tentang menyelamatkan nyawa, ini juga tentang mata pencaharian di negara bagian Arizona," ujar Gubernur Arizona Doug Ducey mengatakan kepada sebuah konferensi pers. Ia menambahkan bahwa penutupan ekonomi kedua kalinya tidak sedang dibahas. Meskipun angka resmi menunjukkan kenaikan 211% dalam kasus virus selama 14 hari terakhir.
Ada sekitar enam negara bagian termasuk Texas dan Arizona sedang bergulat dengan meningkatnya jumlah pasien corona yang masuk di rumah sakit.
Institute for Health Metrics and Evaluation, Kamis (11/6) memprediksi gelombang kedua kematian akibat virus korona diperkirakan akan dimulai di AS pada bulan September, Analisa ini mengutip lonjakan mobilitas sejak April. Model terbarunya memproyeksikan 170.000 kematian pada 1 Oktober, dengan kisaran yang mungkin antara 133.000 dan 290.000.
Berdasarkan data CSSE Johns Hopkins University hingga Jumat (12/6), hingga kini AS menjadi negara terbanyak warganya terkena virus corona 2.023.347. Sementara total jumlah kasus positif corona di dunia saat ini mencapai 7.531.872 orang. Dari jumlah tersebut, 421.801 pasien Covid-19 telah meninggal dunia. Sementara total jumlah pasien yang sudah sembuh dari penyakit Covid-19 sebanyak 3.552.550 orang.