kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Negara bagian Australia selidiki dugaan kasus positif Covid-19 baru


Senin, 24 Mei 2021 / 11:12 WIB
Negara bagian Australia selidiki dugaan kasus positif Covid-19 baru
ILUSTRASI. Negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria saat ini sedang menyelidiki dua dugaan kasus Covid-19 positif di Melbourne.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria saat ini sedang menyelidiki dua dugaan kasus Covid-19 positif di Melbourne. Jika terkonfirmasi positif maka ini akan menjadi penularan komunitas pertama di negara bagian itu dalam kurun waktu tiga bulan.

Seperti diketahui, Victoria merupakan negara bagian Australia yang paling parah terpukul selama gelombang kedua Covid-19 akhir tahun lalu dengan sekitar 70% dari total kasus dan 90% kematian terjadi di wilayah tersebut.  Negara bagian tersebut baru bisa mengendalikan wabah setelah melakukan penguncian terpanjang dan paling ketat di dunia.

Seperti dikutip dari Reuters, Australia telah menghindari tingginya angka Covid-19 dengan menutup perbatasan internasionalnya pada tahap awal pandemi, penguncian, dan pembatasan sosial. 

Kemungkinan adanya infeksi baru ini terjadi ketika pemerintah sedang mempertimbangkan rencana yang akan memungkinkan penduduk yang sudah vaksin penuh bisa bepergian dengan bebas antarnegara bagian ketika perbatasan regional masih harus ditutup.

Baca Juga: Epidemiolog: Meski kita bosan, virus Covid-19 tak pernah lelah

Selama wabah sebelumnya, Victoria telah memberlakukan penutupan perbatasan internal dan mewajibkan karantina selama 14 hari bagi pengunjung. "Saat peluncuran vaksin berlangsung, kami dapat memberikan kepastian yang lebih besar kepada warga Australia dalam hal apa yang diberikan vaksinasi bagi mereka melalui manfaat di seluruh negeri," ujar Menteri Keuangan Simon Birmingham dikutip dari Reuters, Senin (24/5).

Para pejabat berharap vaksinasi dan rencana perjalanan akan mendorong banyak warga Australia untuk divaksinasi. Namun, upaya vaksinasi Australia telah meleset dari target dosis awal dan tertinggal di banyak negara. Banyak warga Australia yang ragu atau menunda vaksinasi karena keberhasilan negara itu dalam memberantas virus corona.

Baca Juga: Presiden Jokowi singgung kesenjangan akses vaksin Covid-19 yang semakin lebar

Sementara itu, peluncuran vaksin telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dengan sekitar sepertiga dari total 3,6 juta suntikan yang diberikan dalam tiga minggu terakhir. Angka tersebut  masih jauh dari target 4 juta yang sempat dijanjikan pada akhir Maret lalu.

Pekan lalu, Perdana Menteri Scott Morrison juga menyarankan pelancong yang divaksinasi penuh harus dibebaskan dari penguncian keras dan kontrol perbatasan internal. Hanya saja sebagian besar negara telah menolak rencana itu.

Rencananya, Morrison masih akan membawa rencananya mengenai pengecualian perjalanan bagi warga yang sudah melakukan vaksinasi ke  kabinet nasional pada minggu depan.

Baca Juga: Australia mengundang perusahaan farmasi untuk memproduksi vaksin mRNA secara domestik




TERBARU

[X]
×