kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.256   28,00   0,17%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Negara-Negara ASEAN Akan Memprioritaskan Kebutuhan Beras Anggotanya


Sabtu, 07 Oktober 2023 / 10:56 WIB
Negara-Negara ASEAN Akan Memprioritaskan Kebutuhan Beras Anggotanya
ILUSTRASI. Vietnam, Kamboja, dan Thailand mengatakan akan mempertimbangkan permintaan baru untuk impor tambahan.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Negara-negara Asia Tenggara telah sepakat untuk memprioritaskan saling membantu mengatasi kekurangan pasokan beras dan masalah terkait pangan lainnya, kantor berita Malaysia Bernama melaporkan.

ASEAN mencapai kesepakatan tersebut pada pertemuan di Kuala Lumpur minggu ini, kata Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Mohamad Sabu pada hari Jumat.

“Kolaborasi ASEAN artinya jika kita menghadapi permasalahan beras maka negara-negara anggota ASEAN akan mengutamakan negara-negara ASEAN terlebih dahulu,” ujar dia.

Baca Juga: Inflasi Filipina Naik Dua Bulan Berturut-Turut Didorong Lonjakan Harga Beras

Vietnam, Kamboja, dan Thailand mengatakan akan mempertimbangkan permintaan baru untuk impor tambahan, kata Mohamad.

Malaysia, yang mengimpor sekitar 38% dari kebutuhan berasnya, termasuk di antara beberapa negara yang terkena dampak oleh eksportir besar seperti India yang membatasi pengiriman. Pemerintah Malaysia pada hari Senin mengumumkan subsidi dan langkah-langkah lain untuk mengimbangi kenaikan harga gandum dan memastikan pasokan yang cukup di pasar.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memperingatkan tindakan hukum terhadap siapa pun yang kedapatan menimbun beras, untuk mencegah konsumen menimbun biji-bijian lokal.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×