kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kawal bisnis dengan perusahaan hampir bangkrut (2)


Rabu, 18 Mei 2016 / 12:16 WIB
Kawal bisnis dengan perusahaan hampir bangkrut (2)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Menjalani berbagai profesi membuat Andrew Tan menjadi sosok pengusaha lengkap. Ia tahu bagaimana cara mendistribusikan produk karena pernah bekerja sebagai tenaga penjual. Ia pun mengerti bagaimana memproduksi barang berkualitas karena ia pernah menjadi buruh. Pernah pula Andrew menjadi guru. Latar belakang itu yang membuat Andrew menjadi sosok pengusaha yang komplet. Ia banyak memainkan peran bukan sekedar seorang pemilik.

Terlahir dari keluarga kelas pekerja di Fujian, Tiongkok, Andrew Tan merasakan betul kerja keras sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat Andrew muda mulai dipenuhi mimpi-mimpi agar bisa memiliki kehidupan yang lebih baik di kemudian hari.

Karena kebutuhan ekonomi keluarga, ia dan ayahnya yang bekerja sebagai buruh di perusahaan pembuat transistor radio di Manila harus berpisah ribuan kilometer. Baru saat menginjak usia 16 tahun, Andrew berserta ibu dan saudara laki-lakinya menyusul ke Filipina.

Kendati sudah merantau jauh ke negeri orang, kondisi ekonomi keluarga Andrew belum banyak berubah dari kehidupan sebelumnya. Di Manila, ia beserta keluarganya harus berbagi apartemen dengan keluarga lain untuk menekan biaya sewa. Namun hal tersebut tak menyusutkan semangat hidupnya.

Andrew percaya bahwa pendidikan yang baik akan menjadi pendukung yang besar baginya untuk mencapai keberhasilan. Makanya sejak masih remaja ia tergolong sebagai pelajar yang rajin. Hingga ia bisa masuk University of the East jurusan administrasi bisnis.

Masa kuliahnya pun diisi dengan perjuangan. Sembari kuliah, Andrew menyambi usaha sampingan dengan berjualan jam tangan dan menjadi guru les matematika. Untuk meringankan biaya hidup, ia tiap hari bolak-balik ke rumah dan kampus dengan berjalan kaki.

Andrew mendapat pelajaran soal disiplin dari sang ayah. Dan semua itu terbayar dengan status sebagai salah satu wisudawan terbaik.

Setelah lulus, perjuangan Andrew belum selesai. Sementara teman-teman seangkatannya punya latar belakang keluarga yang lebih baik dan melanjutkan bisnis keluarga yang telah dibangun, Andrew hanya mampu menjadi seorang pegawai.

Andrew bekerja di sebuah perusahaan importir peralatan minuman. Tugas Andrew adalah menjual peralatan untuk pembuatan minuman kopi dan jus.

Meski hanya menjadi pegawai, keinginan Andrew tidak pernah luntur menjadi seorang pebisnis. Ia membulatkan tekad untuk punya perusahaan sendiri dengan tabungan dari upah bekerjanya sebagai tenaga penjual.

Dua tahun menjadi tenaga penjual, Andrew loncat ke pekerjaan lain dan memulai berbisnis sesuai dengan cita-citanya. Pertama kali, Andrew membeli sebuah pabrik minuman keras bernama Consolidated Distillers of the Far East Inc, pada tahun 1979. Sebuah perusahaan yang hampir bangkrut namun ia yakin perusahaan itu berpotensi maju.

Pil pahit harus lagi ditelan pria kewarganegaraan Filipina ini. Bisnis minuman perdananya itu tidak berjalan mulus.

Produk gin dan rum yang dijual perusahaannya tidak laku di pasaran. Selain juga tidak mampu bersaing dengan banyak perusahaan yang telah lebih dahulu eksis di Manila. Namun, Andrew tidak menyerah. Ia belajar dari kegagalan yang dialaminya.

Hingga akhirnya Andrew menemukan celah pasar lewat produk brandy. Perlu beberapa tahun hingga akhirnya perusahaan yang ia bangun bisa bertransformasi menjadi Emperador Brandy yang kini merupakan salah satu pemain brandy besar di dunia.

Dari kesuksesan ini, gurita bisnis Andrew makin menjalar. Diawali dari bisnis properti hingga ke lini usaha lain termasuk pariwisata dan restoran cepat saji. Semuanya kini dinaungi oleh Alliance Global Group.

Cerita kesuksesan Andrew terus berlangsung hingga kini. Ia pun digolongkan sebagai salah satu miliarder di dunia dan masuk daftar orang paling tajir di Filipina. Pria 63 tahun ini memiliki kekayaan pribadi US$ 3,2 miliar.             

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×