kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ngeri! WHO: 100 Kasus Covid-19 Terjadi Tiap 3 Detik, 1 Orang Meninggal Tiap 12 Detik


Senin, 24 Januari 2022 / 19:24 WIB
Ngeri! WHO: 100 Kasus Covid-19 Terjadi Tiap 3 Detik, 1 Orang Meninggal Tiap 12 Detik
ILUSTRASI. Petugas medis merawat seorang pasien Covid-19 di Unit Perawatan Intensif (ICU) di Rumahsakit Komunitas Havelhoehe di Berlin, Jerman, Senin (6/12/2021). REUTERS/Fabrizio Bensch.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan, rata-rata sepanjang pekan lalu, 100 kasus Covid-19 terjadi setiap tiga detik, dan seseorang kehilangan nyawa karena virus corona setiap 12 detik.

Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sejak varian Omicron pertama kali teridentifikasi sembilan minggu yang lalu, lebih dari 80 juta kasus telah dilaporkan ke WHO, lebih banyak dibanding sepanjang 2020.

"Sejauh ini, ledakan kasus belum diimbangi dengan lonjakan kematian, meskipun kematian meningkat di semua wilayah, terutama di Afrika, wilayah dengan akses vaksin paling sedikit," katanya dalam keterangan tertulis Senin (24/1), yang diterima Kontan.co.id.

Baca Juga: WHO: Varian Omicron Bisa Mengakhiri Pandemi Covid-19 di Eropa

Tedros bilang, ada skenario berbeda tentang bagaimana pandemi bisa terjadi, dan bagaimana fase akut bisa berakhir. "Tapi, berbahaya untuk berasumsi bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir, atau kita berada di akhir permainan," tegas dia.

Sebaliknya, Tedros menekankan, secara global, saat ini, dengan penyebaran Omicron yang sangat masif, merupakan kondisi ideal untuk lebih banyak varian baru virus corona muncul.

Untuk mengubah arah pandemi, dia menyebutkan, harus mengubah kondisi yang mendorongnya. Setiap negara berada dalam situasi yang unik, dan harus memetakan jalan keluar dari fase akut pandemi dengan pendekatan yang hati-hati dan bertahap.

"Sulit, dan tidak ada jawaban yang mudah, tetapi WHO terus bekerja secara nasional, regional, dan global untuk memberikan bukti, strategi, alat, dan dukungan teknis dan operasional yang dibutuhkan negara," imbuh Tedros.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×