Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Microsoft dan Amazon mengekor Apple sebagai perusahaan publik AS paling berharga, masing-masing bernilai sekitar US$ 1,6 triliun. Mereka diikuti oleh Alphabet pemilik Google, dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 1 triliun.
Harga saham mayoritas perusahaan teknologi kelas berat lainnya juga telah melonjak ke rekor tertinggi selama pandemi virus corona karena konsumen lebih bergantung pada e-niaga, streaming video, dan layanan lain yang mereka sediakan.
Baca Juga: Menyusuri jejak S Pen, si pena cerdas Samsung Galaxy Note yang terus bertransformasi
Pendapatan Apple tumbuh di setiap kategori dan semua wilayah geografisnya pada kuartal Juni, bahkan ketika krisis virus corona menyebabkan ekonomi AS mengalami kontraksi pada tingkat terburuknya sejak Depresi Hebat.
Apple mengejutkan Wall Street karena dapat membuat pembeli setia membeli iPhone, iPad, dan Mac secara online bahkan ketika beberapa toko fisik tetap tutup karena penguncian virus corona.
Dimulai dari garasi co-founder Steve Jobs pada tahun 1976, Apple telah mendorong pendapatannya melebihi output ekonomi Portugal, Peru, dan negara lain.
Baca Juga: Apple dan Google mendepak Fortnite dari iOS dan PlayStore, ini sebabnya
Chief Executive Officer Apple saat ini, Tim Cook, mengambil alih posisi Jobs pada tahun 2011 dan berhasil menciptakan lebih dari dua kali lipat pendapatan dan laba Apple di bawah kepemimpinannya.
Apple dijadwalkan untuk melakukan stock split sahamnya dengan perbandingan 4:1 ketika perdagangan dibuka pada 31 Agustus. Perusahaan mengatakan langkah ini bertujuan untuk membuat sahamnya lebih mudah diakses oleh investor individu.