kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai portofolio Temasek cetak rekor baru


Senin, 17 Juli 2017 / 06:30 WIB
Nilai portofolio Temasek cetak rekor baru


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Dupla Kartini

SINGAPURA. Pemulihan ekonomi dan pasar saham global, mendorong nilai investasi perusahaan pelat merah Singapura, Temasek Holdings mencetak rekor baru. Meski demikian, Temasek menggaris bawahi, pemulihan ekonomi global masih dalam tahap awal dan sejumlah ketidakpastian tetap ada, baik dalam jangka menengah maupun panjang.

Seperti diberitakan Straits Times, nilai portofolio Temasek tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2017 mencapai S$ 275 miliar atau setara US$ 197 miliar. Jumlah itu naik 13,64% dari periode sama tahun 2016 yang sebesar S$ 242 miliar.

Manajemen Temasek dalam pernyataan resminya menyebutkan, kinerja pasar ekuitas di seluruh dunia sepanjang periode 1 April 2016-31 Maret 2017 cukup baik. Hal tersebut salah satunya juga tercermin dari besaran dividen yang diterima Temasek dari portofolio globalnya.

Michael Buchanan, Kepala Strategi Temasek bilang, bisnis di pasar negara berkembang dan maju, dalam masa pemulihan. Namun risiko geopolitik, semisal aksi proteksionisme, menjadi satu hal yang dapat menghambat pertumbuhan investasi Temasek ke depan.

Sepanjang April 2016-Maret 2017, divestasi yang dilakukan Temasuk, untuk pertama kalinya sejak tahun 2009 lebih tinggi ketimbang suntikan investasi. Nilai investasi Temasek pada periode itu berjumlah US$ 16 miliar, sedangkan hasil divestasi saham bernilai US$ 18 miliar. Chia Song Hwee, Kepala Investasi Temasek bilang, hal itu terjadi seiring aksi profit taking (ambil untung). Sementara aksi pembelian aset baru, sedikit tertahan lantaran valuasi portofolio di pasar saat ini sudah cukup tinggi.

"Dengan pertimbangan valuasi serta persaingan bertransaksi, kami mengurangi sedikit nilai investasi," tutur Song Hwee seperti dikutip Straits Times.

Sejumlah divestasi yang dilakukan Temasek setahun lalu diantaranya adalah penjualan Synchrony Financial, Bharti Airtel, LafargeHolcim, Evonik Industries. Termasuk divestasi atas Neptune Orient Lines dan B/E Aerospace.

Amerika Serikat (AS) merupakan negara menyumbang terbesar investasi Temasek sepanjang tahun.

Direktur Eksekutif sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Temasek Lee Theng Kiat menyatakan, dalam jangka panjang Temasek semakin fokus membedah segmen bisnis teknologi, ilmu hayati, agribisnis, layanan keuangan non bank, konsumen dan energi dan sumber daya alam. Sampai Maret 2017, porsi investasi Temasek pada segmen tersebut meningkat dari semula 8% menjadi 24%. Segmen ini juga yang mendapatkan keuntungan besar dalam setahun terakhir.

Seperti diberitakan CNBC, diantara portofolio Temasek, saham DBS naik 27% sepanjang tahun fiskal lalu. Selain itu, saham Standard Chartered juga melonjak 68% dan saham Alibaba meningkat hampir 37%..

Namun tidak semua portofolio Temasek menghasilkan imbal hasil positif. Sebab, semisal saham Singapore Airlines, harga saham perusahaan jasa penerbangan tersebut justru tertekan dan terpangkas hingga 12% sepanjang tahun fiskal lalu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×