Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nissan Motor Co. dan Mitsubishi Corp. telah mengambil keputusan untuk mendirikan usaha patungan pada akhir tahun fiskal 2024 guna menyediakan layanan terkait mobil otonom dan kendaraan listrik.
Mengutip The Japan News, langkah strategis ini bertujuan untuk memberikan solusi transportasi menggunakan teknologi otonom Level 4 di mana kendaraan dapat beroperasi tanpa keterlibatan manusia dalam kondisi tertentu dan juga solusi baterai kendaraan listrik (EV) untuk penyimpanan energi rumah tangga serta berbagai layanan lainnya.
Fokus Pengembangan Teknologi Otonom dan Kendaraan Listrik
Usaha patungan ini akan didanai secara merata oleh Nissan dan Mitsubishi, dengan uji coba verifikasi yang dijadwalkan dimulai pada 2025.
Baca Juga: Tesla Lakukan Penyegaran, Model Y Juniper Terbaru Bakal Dirilis Tahun 2025
Pengembangan layanan otonom dan teknologi energi berkelanjutan ini sejalan dengan rencana pemerintah Jepang dalam melonggarkan peraturan terkait penggunaan kendaraan otonom.
Teknologi Otonom: Dari Kendaraan Otonom hingga Sistem Rute AI
Nissan saat ini fokus mengembangkan kendaraan otonom yang diperlukan, sementara Mitsubishi mengerjakan sistem komersial berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengidentifikasi rute optimal.
Berdasarkan hasil pengembangan ini, usaha patungan tersebut akan mengoperasikan layanan taksi tanpa pengemudi dan berbagai layanan terkait lainnya.
Layanan tersebut akan pertama kali diperkenalkan di Yokohama, Prefektur Kanagawa, dan Namie, Prefektur Fukushima, di mana Nissan telah melakukan uji coba untuk teknologi mengemudi otomatis.
Energi dari Baterai Kendaraan Listrik: Koneksi Rumah dan Sistem Daur Ulang Baterai EV
Dalam aspek baterai EV, kedua perusahaan tengah mempertimbangkan layanan yang memungkinkan kendaraan listrik terhubung dengan rumah dan jaringan listrik.
Baca Juga: Elon Musk Meradang! Tolak Rencana Biden Melarang Suku Cadang dari China
Dengan demikian, pengguna dapat memanfaatkan listrik yang tersimpan di kendaraan mereka untuk kebutuhan rumah atau menjualnya kepada perusahaan listrik.
Di samping itu, Nissan dan Mitsubishi juga menargetkan proyek pengumpulan baterai bekas untuk penggunaan sekunder dan daur ulang, mengatasi masalah maraknya ekspor baterai bekas ke luar negeri.
Target Pertumbuhan dan Ekspansi Nissan serta Mitsubishi di Sektor Otonom dan Kendaraan Listrik
Nissan merencanakan peningkatan angka penjualan untuk bisnis terkait otonomi kendaraan dan EV mencapai ¥2,5 triliun pada tahun fiskal 2030.
Namun, tantangan dalam menemukan model bisnis yang memanfaatkan kendaraan otonom dan listrik secara maksimal tetap ada.
Mitsubishi pun mempercepat langkahnya untuk berinvestasi di berbagai perusahaan rintisan yang mengembangkan perangkat lunak dalam bidang mengemudi otonom, dengan harapan mendukung perluasan pasar ini.
Baca Juga: Saham Perusahaan Produsen Mobil Listrik China Melonjak Pasca Catat Rekor Pengiriman
Tantangan demografis, seperti penurunan angka kelahiran, penuaan populasi, dan kekurangan tenaga kerja, semakin mendesak adanya inovasi otonom.
Mitsubishi juga bekerja sama dengan perusahaan otomotif besar dalam mengembangkan solusi baterai EV yang inovatif.