kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.774   96,00   0,57%
  • IDX 6.264   296,28   4,96%
  • KOMPAS100 895   51,76   6,14%
  • LQ45 709   39,60   5,92%
  • ISSI 193   7,79   4,20%
  • IDX30 374   21,06   5,97%
  • IDXHIDIV20 453   21,44   4,96%
  • IDX80 102   5,84   6,10%
  • IDXV30 106   5,01   4,94%
  • IDXQ30 124   6,04   5,13%

Norwegia & Qatar menang tender seluler di Myanmar


Jumat, 28 Juni 2013 / 12:11 WIB
Norwegia & Qatar menang tender seluler di Myanmar
ILUSTRASI. Allo Bank Indonesia


Reporter: Dyah Megasari |

Pemerintah Myanmar menetapkan perusahaan Norwegia dan Qatar sebagai pemenang tender untuk layanan telepon genggam.

Telenor Mobile Communication dari Norwegia dan perusahaan Qatar, Ooredoo, terpilih dari 11 perusahaan peserta tender, seperti diumumkan oleh sebuah komite pemerintah, Kamis 27 Juni.

Sementara itu Telecom-Orange dari Prancis dan Marubeni Corporation dari Jepang menjadi cadangan jika kedua perusahaan pemenang tidak bisa memenuhi kriteria.

Keputusan atas kemampuan Telenor dan Ooredoo dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi akan diambil dalam sidang parlemen yang saat ini sedang berlangsung.

Terbelakang

Pemenang tender akhir akan menyediakan layanan telepon genggam kepada penduduk Myanmar yang saat ini baru sekitar 10% yang memiliki akses untuk telepon genggam.

Proses tender ini diamati dengan cermat oleh kalangan internasional karena dilihat sebagai salah satu pertanda dari reformasi ekonomi di negara itu yang diarahkan untuk memacu investasi asing.

Persaingan tender cukup ketat karena melibatkan perusahaan-perusahaan telekomunikasi terkemuka dunia, seperti Singtel, Bharti Airtel, maupun Digicel milik miliuner George Soros.

Myanmar tergolong amat terbelakang di banding negara-negara lain di Asia Tenggara dalam hal skala layanan telepon genggam.

Pemerintah Myanmar mengharapkan dengan masuknya perusahaan telekomunikasi asing maka penggunaan telepon seluler akan meningkat menjadi 80% dalam tiga tahun.



TERBARU

[X]
×