Sumber: Military Times,Military Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Bulan lalu, jenderal AS untuk wilayah Timur Tengah mengatakan, dia yakin Amerika Serikat akan tetap mempertahankan pasukannya di Irak, meskipun jumlahnya kecil.
Jenderal Marinir Frank McKenzie, Komandan Komando Pusat AS, menyebutkanm dirinya yakin Irak juga akan meyambut dengan baik kehadiran pasukan AS di wilayah mereka, terutama untuk membantu pertempuran dengan ISIS.
Pada Januari lalu, ketegangan antara AS dan Irak sempat memuncak, setelah serangan drone AS menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.
Baca Juga: Koalisi yang dipimpin AS tarik mundur pasukannya dari pangkalan Taji Irak
Saat itu, anggota parlemen Irak, terutama dari faksi politik Syiah, sangat geram dan mengeluarkan resolusi tidak mengikat untuk mengusir semua pasukan koalisi yang dipimpin AS dari Irak.
Sebagai respons atas terbunuhnya Soleimani pada 8 Januari, Iran meluncurkan rudal balistik ke pangkalan udara al-Asad di Irak, menyebabkan lebih dari 100 tentara AS mengalami cedera serius.
Dua bulan kemudian, jet tempur AS menyerang lima lokasi sebagai pembalasan, menargetkan anggota milisi Syiah yang diyakini bertanggungjawab atas serangan rudal di al-Asad.
Baca Juga: Puluhan armada tempur Rusia mulai unjuk gigi di perairan dekat Alaska