Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Lebih dari dua pertiga dari kasus virus corona yang dilaporkan di daratan China dalam delapan hari hingga Selasa kemarin adalah kasus yang tidak menunjukkan gejala penyakit.
Komisi Kesehatan Nasional China hanya mulai merilis jumlah kasus bebas gejala pada hari Rabu lalu, dimulai dengan angka untuk 31 Maret dalam suatu langkah yang dinilai perlu untuk "mengatasi masalah publik".
Baca Juga: Melihat kehidupan Wuhan di China Tengah setelah gembok lockdown terbuka
Dari 885 kasus yang dilaporkan dalam periode delapan hari, 601 kasus atau 68% tidak menunjukkan gejala. Dari 601 kasus tersebut, hampir setengahnya dilaporkan di Hubei.
Namun kendati rasio tersebut mungkin tampak tinggi, Leo Poon Lit-man, kepala divisi ilmu laboratorium kesehatan masyarakat di Universitas Hong Kong masih masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan.
"Kami tidak tahu apa arti angka-angka ini tanpa memiliki data yang sama [pada pasien tanpa gejala] selama tiga bulan terakhir," katanya seperti dikutip South China Morning Post.
“Tapi yang kami tahu, adalah bahwa pasien tanpa gejala ini bisa menjadi pra-gejala dan bisa menular meskipun tidak menunjukkan gejala," ujar dia.
Baca Juga: Korban meninggal akibat Covid-19 di New York telah lampaui tragedi 11 September 2001
"Oleh karena itu virus masih ditularkan di dalam negeri dan pasien-pasien ini harus dirawat secara terpisah dan diawasi dengan ketat," lanjutnya.
Sejak awal wabah di China, jumlah total kasus yang dikonfirmasi di seluruh negeri adalah 82.000 kasus pada hari Rabu, dengan lebih dari 3.300 kematian.
Sebanyak 199 kasus baru dilaporkan di daratan China pada hari Selasa, di mana 137 tidak menunjukkan gejala. Dari mereka, 107 kasus adalah kasus impor, sementara 59 dari 62 kasus simtomatik juga diimpor.
Baca Juga: Hong Kong beri stimulus untuk membantu pebisnis bayar gaji karyawan
Poon mengatakan bahwa pengujian serologis yang luas diperlukan untuk menentukan proporsi sebenarnya dari pasien tanpa gejala.
Tes-tes ini mencari antibodi dalam darah, yang biasanya berkembang dalam tiga hingga empat minggu setelah infeksi.