Sumber: Bloomberg |
WASHINGTON. Presiden terpilih Barack Obama berharap hanya mendapat “warisan” defisit anggaran sebesar US$ 1 triliun. Defisit ini pun diharapkan akan bergerak dalam kisaran jumlah yang sama pada beberapa tahun yang akan datang, seiring dengan kerepotan pemerintah yang harus bergelut dengan resesi dan permintaan pengeluaran lainnya.
"Defisit US$ 1 triliun sudah akan ada, bahkan sebelum kita memulai anggaran selanjutnya," kata Obama setelah pertemuan di Washington dengan sejumlah penasihat ekonomi. Termasuk di dalamnya, Peter Orszag, yang telah ditunjuk sebagai Direktur Office of Management and Budget.
"Kita berpotensi untuk mendapatkan defisit triliunan dolar AS untuk tahun-tahun yang akan datang, walau pada saat yang bersamaan kita berusaha memulihkan perekonomian," imbuhnya.
Obama, yang resmi berkantor pada tanggal 20 Januari mendatang, menekan Kongres untuk bertindak dengan cepat mengucurkan rencana stimulus perekonomian sebesar US$ 775 miliar dalam dua tahun ke depan. Tujuannya tentu saja untuk mengangkat AS dari kubangan resesi.
Defisit yang tercatat di tahun fiskal 2008 adalah sebesar US$ 455 miliar, membengkak lebih dari dua kali lipat ketimbang tahun sebelumnya. Pada hari Rabu (7/1) ini, Congressional Budget Office berencana untuk menerbitkan ringkasan anggaran dan outlook perekonomian.
Obama menegaskan ia ingin tim anggaran dan perekonomiannya bisa mendesain dengan cermat rencana stimulus yang akan menstabilkan perekonomian AS. Berikutnya, Obama berencana menata agar seluruh anggaran di bawah kontrol yang layak. Kalau perlu ia akan menghalangi para pembuat hukum itu memasukkan belanja proyek-proyek kesayangan mereka.