Sumber: Bloomberg |
WASHINGTON. Presiden terpilih Barack Obama bilang pada House Speaker Nancy Pelosi pada hari Senin (5/1) ini bahwa ia berniat untuk menggelontorkan paket stimulus perekonomian senilai US$ 775 miliar. Hal ini ditegaskan oleh ajudan dari partai Demokrat.
Obama bertemu dengan pemimpin Kongres dari kedua partai di Capitol untuk membantu mendesain rencana menyurung perekonomian dalam dua tahun ke depan. Ia mengatakan bahwa perundang-undangan memungkinkan untuk memotong pajak baik individu maupun pengusaha. Selain itu, pengeluaran pemerintah untuk sejumlah program ditujukan untuk membangun kembali infrastruktur AS. Untuk ini semua, Obama berniat memberikan pidato mengenai perekonomian pada 8 Januari 2009.
Senate Majority Leader Harry Reid mengatakan, Obama bilang pada para pembuat undang-undang bahwa para ekonom menyarakna rencana stimulus perekonomian AS kemungkinan akan sebesar US$ 1,3 triliun.
"Memang, Obama telah mengindikasikan setidaknya ada 20 ekonom yang ia ajak bicara. Dari semuanya, hanya satu orang ekonom yang menyebut angka stimulus perekonomian itu besarnya dari US$ 800 miliar hingga US$ 1,2-1,3 triliun," kata Reid.
Meski demikian, press secretary Obama, Robert Gibbs bilang bahwa angka US$ 800 miliar itu tidak jauh dari plafon tertinggi yang telah dibicarakan bersama dengan para ekonom.
"Poin yang dibuat Obama menjadi lebih sederhana adalah angka ini (US$ 775 miliar-red) merupakan range dari sejumlah ekonom yang kami survei untuk melihat bagaimana menggelindingkan perekonomian ini kembali. Obama juga menambahkan, inilah yang ingin ia lakukan saat ini," kata Gibbs. Ia menegaskan, angka US$ 775 miliar ini tidaklah berubah.
Sementara itu, Obama meyatakan keinginannya agar para pemangku kebijakan merampungkan pekerjaannya tepat waktu, termasuk pemotongan pajak dan menyusun pengeluaran. Setidaknya, tugas mereka harus rampung akhir bulan Januari atau minggu pertama Februari.