kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Obat virus corona yang pertama di dunia berhasil diciptakan Rusia, ini khasiatnya


Kamis, 16 Juli 2020 / 14:24 WIB
Obat virus corona yang pertama di dunia berhasil diciptakan Rusia, ini khasiatnya
ILUSTRASI. Rusia meluncurkan obat virus corona yang pertama di dunia bernama Koronavir. REUTERS/Bing Guan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Moskwa. Obat virus corona telah berhasil dibuat untuk pertama kali di dunia. Obat ini dibuat di Rusia yang diklaim ampuh menyembuhkan pasien corona.

Obat virus corona dari Rusia ini bernama Koronavir. Obat Koronavir adalah salah satu obat antivirus corona pertama di dunia yang tidak melawan komplikasi SARS-CoV-2 melainkan langsung membasmi virus tersebut.

Dilansir TASS pada Rabu (15/7/2020), obat Koronavir telah dirilis Rusia dari perusahaan R-Pharm yang memberikan pernyataan publiknya kemarin. Perusahaan itu mencatat bahwa obat Koronavir diproduksi dan diberi merek oleh pabriknya di kota Yaroslav, Rusia.

Baca juga: 75 negara nyatakan minat bergabung dengan COVAX demi akses menuju vaksin corona 

Pernyataan itu mengatakan, "Sampai saat ini sebanyak 7.373 kemasan obat telah berada di kalangan warga." "Koronavir adalah salah satu dari obat-obat pertama di dunia yang tidak melawan komplikasi dari SARS-CoV-2 melainkan langsung ke virus itu sendiri," ujar Layanan Pers R-Pharm dalam penegasan pernyataannya.

Menurut riset, terdapat peningkatan terhadap 55 persen pasien rawat jalan di hari ke-7 mereka dengan obat Koronavir dibandingkan 20 persen mereka yang menggunakan terapi etiotropik standar.

Selain itu, menurut R-Pharm, perbedaan signifikan tampak pada 14 hari. Virus dinyatakan hilang pada 77 persen pasien di hari ke-5 saat pengobatan dengan obat virus corona, Koronavir.

Direktur Medis R-Pharm, Mikhail Samsonov mengatakan bahwa "Praktik klinis global dan studi klinis yang kami lakukan telah mengonfirmasi bahwa Koronavir menghentikan infeksi lebih cepat karena efektif menghalangi replikasi virus."

Menurut kepala uji klinis Pusat Penelitian Epidemiologi Pusat Rusia, Tatyana Ryzhentsova, obat virus corona Koronavir memasuki pengujian klinis pada Mei lalu dan telah digunakan untuk mengobati lebih dari 110 pasien rawat jalan sejauh ini.

Baca juga: Rusia klaim berhasil ciptakan vaksin virus corona, ini hasilnya 

"Pabrik Rusia menandai obat ini dengan kode digital Data Matrix. Pelabelannya adalah analog dari paspor obat yang menjamin keasliannya dan memungkinkan Anda melacak pergerakan setiap paketnya, dari produksi sampai pengiriman fasilitas medis. Keasliannya dapat diperiksa menggunakan aplikasi seluler Chestny Znak," ungkap seorang pejabat di layanan pers.

Di bawah dekrit pemerintah, pelabelan obat wajib di Rusia sejak 1 Juli. R-Pharm Grup berfokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan dan komersialisasi obat-obat farmasi, peralatan laboratorium dan perangkat medis. Perusahaan R-Pharm telah didirikan sejak 2001 di Rusia dan juga beroperasi di negara-negara CIS, AS, Jerman, Jepang dan negara-negara lain.

(Miranti Kencana Wirawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Koronavir, Obat Antivirus Corona dari Rusia", 
 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×