kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Operasi FBI Gagalkan Penipuan Siber, Ribuan Data Warga AS Dicuri


Jumat, 26 Desember 2025 / 16:52 WIB
Operasi FBI Gagalkan Penipuan Siber, Ribuan Data Warga AS Dicuri
ILUSTRASI. Logo FBI ( REUTERS/JIM BOURG). Biro Investigasi Federal (FBI) berhasil memutus operasi sindikat kejahatan siber yang diduga mencuri kredensial ribuan warga AS, menyebabkan kerugian sedikitnya US$14,6 juta.


Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biro Investigasi Federal (FBI) berhasil memutus operasi sindikat kejahatan siber yang diduga mencuri kredensial ribuan warga Amerika Serikat (AS) dan menyebabkan kerugian sedikitnya US$14,6 juta atau sekitar Rp 230 miliar.

Aksi ini menjadi langkah penting dalam perang panjang melawan pencurian data dan peretasan rekening bank.

Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengonfirmasi bahwa FBI telah menyita sebuah domain dan basis data yang digunakan kelompok kriminal tersebut sebagai pusat pengelolaan password curian.

Baca Juga: Polisi dan FBI Memburu Pelaku Penembakan Brown University yang Masih Buron

Domain itu berfungsi sebagai panel kendali untuk menyimpan dan memanipulasi informasi login rekening bank yang diperoleh secara ilegal.

Dalam operasi penipuan ini, para korban dialihkan ke situs palsu yang menyerupai halaman resmi bank. Saat memasukkan username dan password, data mereka langsung disedot melalui malware yang disisipkan ke dalam situs tersebut.

Informasi login itu kemudian digunakan untuk mengambil alih rekening korban dan menguras dana mereka. DOJ menyebut, database yang ditemukan di server tersita masih digunakan dalam serangan hingga November lalu.

Tindakan tegas FBI ini dilakukan hanya beberapa pekan setelah lembaga tersebut mengeluarkan peringatan publik mengenai meningkatnya serangan pengambilalihan rekening bank dengan total kerugian yang tercatat mencapai US$ 262 juta sejak Januari 2025.

Baca Juga: Penutupan Pemerintahan AS Hambat Investigasi FBI, Ancam Keamanan Nasional

Meski infrastruktur kejahatan ini telah berhasil diputus, FBI belum mengungkap apakah sudah ada tersangka yang ditangkap atau didakwa terkait operasi tersebut. Pihak berwenang menegaskan penyelidikan masih berjalan.

FBI mengimbau masyarakat tetap waspada, rutin memantau aktivitas perbankan, dan memastikan akses ke situs bank dilakukan melalui bookmark atau mengetik alamat resmi secara manual.

Langkah sederhana ini dapat menghindarkan pengguna dari jebakan phishing yang semakin canggih dan berbahaya.
 

Selanjutnya: Pengelola Gerai KFC Bidik Ekspansi hingga 1.000 Gerai pada 2030, Cek Rekomendasinya

Menarik Dibaca: Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lampaui Jumlah Penonton Film Agak Laen Pertama




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×