Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biro Investigasi Federal (FBI) berhasil memutus operasi sindikat kejahatan siber yang diduga mencuri kredensial ribuan warga Amerika Serikat (AS) dan menyebabkan kerugian sedikitnya US$14,6 juta atau sekitar Rp 230 miliar.
Aksi ini menjadi langkah penting dalam perang panjang melawan pencurian data dan peretasan rekening bank.
Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengonfirmasi bahwa FBI telah menyita sebuah domain dan basis data yang digunakan kelompok kriminal tersebut sebagai pusat pengelolaan password curian.
Baca Juga: Polisi dan FBI Memburu Pelaku Penembakan Brown University yang Masih Buron
Domain itu berfungsi sebagai panel kendali untuk menyimpan dan memanipulasi informasi login rekening bank yang diperoleh secara ilegal.
Dalam operasi penipuan ini, para korban dialihkan ke situs palsu yang menyerupai halaman resmi bank. Saat memasukkan username dan password, data mereka langsung disedot melalui malware yang disisipkan ke dalam situs tersebut.
Informasi login itu kemudian digunakan untuk mengambil alih rekening korban dan menguras dana mereka. DOJ menyebut, database yang ditemukan di server tersita masih digunakan dalam serangan hingga November lalu.
Tindakan tegas FBI ini dilakukan hanya beberapa pekan setelah lembaga tersebut mengeluarkan peringatan publik mengenai meningkatnya serangan pengambilalihan rekening bank dengan total kerugian yang tercatat mencapai US$ 262 juta sejak Januari 2025.
Baca Juga: Penutupan Pemerintahan AS Hambat Investigasi FBI, Ancam Keamanan Nasional
Meski infrastruktur kejahatan ini telah berhasil diputus, FBI belum mengungkap apakah sudah ada tersangka yang ditangkap atau didakwa terkait operasi tersebut. Pihak berwenang menegaskan penyelidikan masih berjalan.
FBI mengimbau masyarakat tetap waspada, rutin memantau aktivitas perbankan, dan memastikan akses ke situs bank dilakukan melalui bookmark atau mengetik alamat resmi secara manual.
Langkah sederhana ini dapat menghindarkan pengguna dari jebakan phishing yang semakin canggih dan berbahaya.













