kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.305.000   42.000   1,86%
  • USD/IDR 16.646   -12,00   -0,07%
  • IDX 8.174   -10,34   -0,13%
  • KOMPAS100 1.138   -5,82   -0,51%
  • LQ45 833   -3,84   -0,46%
  • ISSI 282   -1,65   -0,58%
  • IDX30 438   -2,26   -0,51%
  • IDXHIDIV20 505   -3,80   -0,75%
  • IDX80 128   -0,78   -0,61%
  • IDXV30 136   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 139   -0,86   -0,61%

Penutupan Pemerintahan AS Hambat Investigasi FBI, Ancam Keamanan Nasional


Kamis, 30 Oktober 2025 / 20:15 WIB
Penutupan Pemerintahan AS Hambat Investigasi FBI, Ancam Keamanan Nasional
ILUSTRASI. FBI menghadapi perlambatan bahkan penghentian sejumlah penyelidikan akibat penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang kedua dalam sejarah negara itu. REUTERS/Shannon Stapleton/Files


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menghadapi perlambatan bahkan penghentian sejumlah penyelidikan akibat penutupan pemerintahan (government shutdown) terpanjang kedua dalam sejarah negara itu.

Kondisi ini membuat biro tersebut kekurangan dana untuk membayar informan maupun melakukan pembelian rahasia terkait operasi narkotika dan senjata ilegal.

Menurut juru bicara FBI, situasi ini menempatkan keamanan nasional dalam risiko serius karena sejumlah operasi vital tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

FBI tidak mempublikasikan secara rinci bagaimana anggaran sebesar US$10,7 miliar digunakan. Namun, menurut lima pegawai aktif dan tiga mantan pegawai FBI, belum jelas berapa besar dana yang tertahan akibat penutupan pemerintahan yang kini memasuki hari ke-30 tersebut.

Operasi Terhambat: Informan Tak Dibayar, Perjalanan Dibatasi

Sumber internal menyebutkan, penutupan ini telah membekukan dana operasional perjalanan, termasuk biaya untuk mengirim informan bertemu dengan pemasok narkoba, gembong kejahatan, atau subjek investigasi lainnya. Pegawai FBI juga tidak memiliki dana untuk bepergian keluar wilayah kerja mereka.

Baca Juga: Pernyataan Hasil FOMC Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) 29 Oktober 2025

“Saat terjadi shutdown, mata dan telinga FBI menjadi gelap,” kata mantan agen FBI Tom Simon, yang pernah menangani kasus terorisme dan kriminal serta bertugas merekrut dan membayar informan.

“Tanpa dana untuk membayar informan, FBI kehilangan sumber intelijen waktu nyata yang paling penting,” tambahnya.

Simon, yang pensiun pada 2021 setelah 26 tahun bertugas di FBI, kini bekerja sebagai penyelidik swasta di Florida.

FBI: Shutdown Ganggu Upaya Penegakan Hukum

Menanggapi pertanyaan Reuters mengenai dampak shutdown terhadap penyelidikan, pihak FBI mengakui bahwa operasi mereka memang terdampak signifikan.

“Presiden Trump berulang kali menyerukan agar pemerintah federal dibuka kembali, dan FBI sepenuhnya sependapat dengan posisi tersebut,” ujar juru bicara FBI.

“Seperti yang telah disampaikan Direktur Kash Patel, penutupan ini menempatkan FBI dalam posisi yang sangat sulit untuk mengalokasikan sumber daya yang sudah terbatas ke berbagai upaya penegakan hukum penting. Tidak diragukan lagi, pihak yang memilih bermain politik dengan pendanaan pemerintah sedang mempertaruhkan keamanan nasional.”

Baca Juga: Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Produk Sawit, Karet, dan Kakao Malaysia

Penutupan pemerintahan ini telah membuat ratusan ribu pekerja federal dirumahkan, mengganggu pengumpulan dan distribusi data ekonomi, serta mengancam program bantuan pangan dan pendidikan.

Meskipun pemerintahan Presiden Donald Trump berusaha memastikan pembayaran untuk sebagian petugas penegak hukum dan personel militer aktif, sumber di internal FBI menyatakan bahwa operasi biro masih belum sepenuhnya didanai.

Dampak Terhadap Moral dan Profesionalisme Agen

Menurut Dan Brunner, mantan agen FBI yang pernah menangani kasus kejahatan geng MS-13, penutupan ini telah memengaruhi berbagai penyelidikan, mulai dari keamanan nasional hingga kasus kriminal dan kejahatan kerah putih.

“Menangani informan yang belum dibayar membutuhkan kemampuan negosiasi dan persuasi dari agen berpengalaman,” jelas Brunner.

“Masalahnya, banyak agen senior telah meninggalkan biro dalam enam bulan terakhir,” tambahnya.

Baca Juga: Ratusan Pengatur Lalu Lintas Udara AS Cari Pekerjaan Sampingan​ Dampak Shutdown

FBI sempat membayar agen khususnya minggu lalu, namun belum jelas apakah mereka — atau staf lainnya — akan kembali menerima gaji selama shutdown masih berlangsung.

“Masalahnya, agen mendapat bayaran sementara staf lain tidak,” kata Brunner.

“Jika ini berlanjut hingga gaji kedua atau ketiga, akan timbul keretakan serius di internal biro — dan itu berbahaya,” terangnya.

Selanjutnya: Laba Sarana Menara Nusantara Tumbuh 4,50%, Simak Rekomendasi Saham TOWR

Menarik Dibaca: 3 Fakta Tentang Pori-Pori Wajah, Benarkah Bisa Dihilangkan?




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×