kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.805   35,00   0,21%
  • IDX 8.644   106,34   1,25%
  • KOMPAS100 1.196   14,99   1,27%
  • LQ45 852   6,61   0,78%
  • ISSI 309   4,03   1,32%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   3,08   0,60%
  • IDX80 133   1,39   1,06%
  • IDXV30 139   1,20   0,87%
  • IDXQ30 141   0,87   0,62%

Operator Taksi Listrik Vietnam Berencana IPO di Hong Kong, Bidik Valuasi US$3 Miliar


Senin, 29 Desember 2025 / 18:44 WIB
Operator Taksi Listrik Vietnam Berencana IPO di Hong Kong, Bidik Valuasi US$3 Miliar
ILUSTRASI. Operator taksi listrik asal Vietnam, GSM berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Hong Kong. (REUTERS/Bobby Yip)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA/HANOI. Operator taksi listrik asal Vietnam, GSM, yang merupakan bagian dari kelompok usaha Vingroup, berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Hong Kong.

Jika terealisasi, langkah ini berpotensi menjadi IPO pertama di Hong Kong oleh perusahaan asal Asia Tenggara, menurut dua sumber yang mengetahui rencana tersebut.

GSM, yang memiliki nama resmi Green and Smart Mobility JSC, menargetkan valuasi US$2 miliar hingga US$3 miliar dalam IPO yang diperkirakan berlangsung pada akhir 2026 hingga awal 2027.

Salah satu sumber menyebutkan perusahaan menargetkan penghimpunan dana setidaknya US$200 juta, sementara sumber lainnya mengatakan valuasi tersebut termasuk kewajiban utang. Keduanya menolak disebutkan namanya karena informasi ini bersifat rahasia.

Baca Juga: Operator Taksi Listrik GSM yang Terafiliasi dengan VinFast Berencana IPO di Hong Kong

Vingroup, yang menangani komunikasi untuk GSM dan produsen kendaraan listrik VinFast, mengonfirmasi adanya rencana IPO tersebut. Namun, perusahaan menegaskan bahwa detail mengenai waktu dan pasar pencatatan masih akan diumumkan kemudian.

Meski tidak menyebutkan angka pasti, Vingroup menyatakan valuasi GSM diperkirakan jauh melampaui US$3 miliar.

Rencana IPO ini masih bersifat tentatif dan dapat dibatalkan. Jika terealisasi, langkah tersebut akan menjadi pencatatan saham luar negeri kedua Vingroup, setelah IPO VinFast di Nasdaq pada 2023.

Persiapan IPO dan Strategi Bisnis

Menurut sumber, GSM telah melakukan pembicaraan awal dengan calon penasihat IPO dan berpotensi menunjuk mereka pada kuartal pertama 2026.

Didirikan pada 2023 oleh pendiri Vingroup sekaligus CEO VinFast, Pham Nhat Vuong, GSM mengoperasikan armada taksi listrik terbesar di Vietnam melalui merek Xanh SM, dengan seluruh kendaraan menggunakan produk VinFast.

Strategi ini dinilai berhasil mendongkrak penjualan domestik VinFast sekaligus memungkinkan GSM melakukan ekspansi cepat tanpa bergantung pada pemasok pihak ketiga. Penjualan VinFast ke GSM tercatat menyumbang 26% dari total penjualan VinFast hingga kuartal III 2025, menurun signifikan dari 72% pada 2023.

Meskipun Vuong sebelumnya telah menyatakan niat untuk membawa GSM melantai di bursa luar negeri, ini merupakan pertama kalinya rincian mengenai tujuan pencatatan, ukuran IPO, valuasi, dan jadwal waktu diungkapkan.

Baca Juga: Manuver Terbaru Taipan Filipina Lucio Tan, Siapkan IPO Unit Usaha Properti

Para sumber menambahkan bahwa jadwal dan valuasi IPO masih dapat berubah, tergantung pada kondisi pasar serta strategi korporasi.

Alasan Pilih Hong Kong

Salah satu sumber mengatakan, pencatatan di Hong Kong dinilai menawarkan likuiditas yang lebih dalam dan minat investor yang lebih kuat terhadap sektor kendaraan listrik dan mobilitas, dibandingkan Singapura atau Nasdaq, tempat VinFast menghadapi tantangan likuiditas.

VinFast, yang tercatat di Nasdaq sejak 2023, diketahui mengalami likuiditas perdagangan yang tipis akibat porsi saham publik (free float) yang terbatas.

Jika berhasil, IPO di Hong Kong diharapkan dapat mendanai ekspansi regional GSM, memperkuat posisinya di pasar Asia Tenggara yang semakin kompetitif, serta meringankan tekanan keuangan Vingroup dan Pham Nhat Vuong, seiring VinFast melanjutkan ekspansi global dan pengembangan teknologi yang membutuhkan biaya besar.

Ekspansi Internasional dan Momentum Pasar Hong Kong

IPO potensial ini juga memanfaatkan kebangkitan pasar modal Hong Kong. Sepanjang tahun ini, Hong Kong telah mendominasi pasar modal Asia dengan dana yang dihimpun mencapai sekitar US$75 miliar, lebih dari tiga kali lipat capaian tahun lalu dan tertinggi sejak 2021, menurut data LSEG.

Baca Juga: Forbes Catat Kekayaan Elon Musk Tembus Rp 9.960 Triliun, SpaceX Bersiap IPO

Bursa Hong Kong (HKEX) juga aktif menarik emiten luar negeri. CEO HKEX, Bonnie Chan, pada Juni lalu menyatakan bahwa bursa tersebut secara khusus membidik perusahaan dari Asia Tenggara dan Timur Tengah untuk pencatatan sekunder.

Jika tercatat, GSM akan bergabung dengan perusahaan ride-hailing global seperti Uber, Lyft, Grab, serta GoTo dari Indonesia. Di Vietnam, pesaing terdekat GSM adalah Grab.

Data Mordor Intelligence menunjukkan GSM menguasai sekitar 40% pangsa pasar ride-hailing Vietnam pada kuartal I tahun ini, sementara Grab berada di level 32%. Namun, survei terpisah oleh Rakuten Insight memperkirakan pangsa Grab lebih besar, yakni 55%, sedangkan GSM 35%.

Vingroup tidak mengungkapkan kinerja keuangan GSM secara rinci, tetapi menyatakan perusahaan terus menunjukkan momentum yang kuat dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar.

Saat ini, GSM telah melakukan ekspansi ke Laos, Indonesia, dan Filipina, serta tengah menjajaki masuk ke pasar India.

Selanjutnya: Pertamina International Shipping dan PAL Menjajaki Kerjasama di Bidang Kapal

Menarik Dibaca: Kenali Growth Mindset Biar Kualitas Hidup Meningkat




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×