kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Tragedi Kebakaran di Hong Kong Tewaskan 159 Orang, Pemilu Tetap Digelar


Rabu, 03 Desember 2025 / 19:06 WIB
Tragedi Kebakaran di Hong Kong Tewaskan 159 Orang, Pemilu Tetap Digelar
ILUSTRASI. Kebakaran Hong Kong tewaskan 159 orang, termasuk bayi dan lansia. Polisi selidiki penyebab, dugaan korupsi renovasi, dan dampaknya pada pemilu. (Credit Image: © Vernon Yuen/Nexpher Images via ZUMA Press Wire)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Jumlah korban tewas dalam kebakaran paling mematikan di Hong Kong dalam beberapa dekade kini mencapai 159 orang, dengan polisi mengungkap bahwa di antara korban terdapat seorang bayi dan lansia berusia 97 tahun.

Tim penyelamat masih melanjutkan pencarian jenazah di kompleks apartemen yang hangus terbakar.

Sejumlah warga yang tinggal di satu-satunya blok bangunan yang tidak dilalap api diizinkan masuk sementara untuk mengambil barang-barang pribadi. Sementara ratusan lainnya yang kini mengungsi di tempat penampungan sementara berjuang membangun kembali kehidupan mereka.

Baca Juga: 2 WNI Dilaporkan Tewas dalam Insiden Kebakaran Apartemen di Hongkong

Pihak berwenang menyebutkan bahwa beberapa jasad ditemukan di atap dan lorong tangga, sementara lainnya telah hancur menjadi abu.

Investigasi Penyebab Kebakaran dan Dugaan Korupsi

Dari 159 jenazah yang ditemukan, 140 telah berhasil diidentifikasi, terdiri dari 91 perempuan dan 49 laki-laki, dengan usia mulai dari 1 hingga 97 tahun.
Di antara 31 orang yang masih hilang, terdapat pekerja rumah tangga asing dari Indonesia dan Filipina.

“Kami berharap, jika masih ada tubuh di lokasi, dapat segera ditemukan agar keluarga yang ditinggalkan bisa memberikan penghormatan terakhir,” kata Komisaris Polisi Chow Yat-ming dalam konferensi pers, Rabu.

Polisi telah menangkap 21 tersangka atas tuduhan pembunuhan tidak disengaja, sementara komisi antikorupsi Hong Kong juga menyelidiki dugaan praktik korupsi dalam proyek renovasi bangunan.

Pemimpin Hong Kong, John Lee, memerintahkan pembentukan komite penyelidikan dipimpin hakim untuk mengusut penyebab kebakaran dan menilai pengawasan terhadap renovasi gedung yang diduga memperparah penyebaran api.

Baca Juga: Bakal IPO di Hongkong, WeRide Targetkan Raup Dana Sekitar US$ 308 Juta

Sebelumnya, penghuni Wang Fuk Court telah menyampaikan keluhan tentang bahaya kebakaran. Namun, otoritas menyatakan kompleks tersebut memiliki “risiko kebakaran relatif rendah”.

Penyelidik kini menyoroti penggunaan jaring plastik dan busa isolasi berkualitas rendah dalam proses renovasi gedung sebagai salah satu pemicu besarnya kobaran api.

Pemilu Tetap Berjalan Meski Publik Berduka

Pemerintah Hong Kong memastikan akan tetap menggelar pemilihan legislatif “patriots only” pada Minggu mendatang, meskipun muncul keraguan terkait partisipasi publik yang masih dilanda kesedihan.

Sejumlah analis menilai pemilu ini akan menjadi uji legitimasi pemerintah di tengah kemarahan publik atas penanganan bencana, di tengah suasana pengetatan keamanan nasional.

“Jujur saja, ini membuat marah. Menurut saya tidak menghormati situasi,” ujar Trent Heung (37), pelayat yang datang untuk meletakkan bunga di lokasi kebakaran.

“Semua orang masih berduka. Seharusnya prioritas utamanya adalah memberi penghormatan dan memastikan korban dan keluarga ditangani dengan layak,” tambahnya.

Sedikitnya dua orang, termasuk mantan anggota dewan distrik pro-demokrasi Kenneth Cheung dan seorang mahasiswa yang meluncurkan petisi penyelidikan independen, ditahan polisi sejak Sabtu sebelum akhirnya dibebaskan dengan jaminan.

Baca Juga: Tragedi Kebakaran Apartemen di Hong Kong: 146 Tewas, Pencarian Korban Masih Berlanjut

Tiongkok memperingatkan agar bencana ini tidak dimanfaatkan untuk “mendorong Hong Kong kembali ke kekacauan 2019”.

2.600 Warga Mengungsi, Warga Kesulitan Melanjutkan Hidup

Pada Rabu, penghuni blok yang tidak terbakar diberikan waktu 90 menit untuk masuk dengan pengawalan dan membawa keluar barang-barang penting.

“Seluruh hidup saya ada di sana,” kata seorang perempuan berusia 60 tahun bermarga Lam, sambil menenteng tas kosong menunggu bantuan putrinya.

Belum ada kepastian kapan blok tersebut dapat dibuka kembali karena masih menjadi lokasi pengumpulan bukti.

Pemerintah menyebutkan lebih dari 2.600 warga telah ditempatkan di hunian sementara. Dari jumlah tersebut, 1.013 orang tinggal di hostel, kamp, atau hotel, sedangkan 1.607 orang menempati hunian transisi.

Selanjutnya: Rekor Pertemuan PSM Makassar vs Persebaya Surabaya, Siapa yang Unggul?

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok di Jabodetabek, Daerah Ini Hujan Sangat Lebat




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×