kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

Korban Tewas Akibat Kebakaran Menara di Hong Kong Bertambah Menjadi 128 Orang


Jumat, 28 November 2025 / 21:52 WIB
Korban Tewas Akibat Kebakaran Menara di Hong Kong Bertambah Menjadi 128 Orang
ILUSTRASI. 8 orang ditangkap terkait kebakaran Wang Fuk Court Hong Kong yang menewaskan 128 jiwa. ICAC selidiki dugaan korupsi renovasi, material berbahaya disorot. (Credit Image: © Vernon Yuen/Nexpher Images via ZUMA Press Wire)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Otoritas Hong Kong menangkap delapan orang terkait kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court pada Rabu (26/11), menewaskan setidaknya 128 orang dan menyebabkan 200 lainnya masih hilang. Kebakaran ini menjadi tragedi terburuk di Hong Kong dalam hampir delapan dekade.

Badan anti-korupsi Hong Kong, Independent Commission Against Corruption (ICAC), mengatakan pihaknya juga membentuk satuan tugas khusus untuk menyelidiki dugaan korupsi dalam proyek renovasi kompleks tersebut. Langkah ini menyusul penangkapan tiga orang oleh polisi pada Kamis (27/11/2025).

Operasi Penyelamatan Berakhir, Jumlah Korban Bisa Bertambah

Kebakaran yang bermula pada Rabu siang dengan cepat menyebar ke tujuh dari delapan blok apartemen setinggi 32 lantai di Wang Fuk Court, distrik Tai Po.

“Kami tidak menutup kemungkinan lebih banyak jenazah akan ditemukan ketika polisi memasuki bangunan untuk penyelidikan mendalam,” kata Menteri Keamanan Hong Kong, Chris Tang, dalam konferensi pers.

Tang mengungkapkan bahwa alarm kebakaran tidak berfungsi dengan baik. Seluruh kompleks dengan lebih dari 4.600 penghuni itu tengah diselimuti scaffolding bambu dan jaring hijau untuk keperluan renovasi saat kebakaran terjadi.

Baca Juga: Update Tragedi Hong Kong: 94 Tewas, Ratusan Hilang, Xi Jinping Beri Pernyataan

Hingga kini, operasi penyelamatan telah dihentikan. Sedikitnya 79 orang terluka, termasuk 12 petugas pemadam kebakaran.

Suhu Bangunan Masih Tinggi, Penghuni Berduka

Pejabat mengatakan mereka sedang menunggu suhu bangunan menurun sebelum polisi dapat memulai pengumpulan bukti.

Sementara itu, warga yang selamat dan kerabat korban berkumpul di depan gedung yang hangus, meletakkan bunga sebagai bentuk penghormatan.

“Saya tinggal di lantai 10… itu rumah saya,” ujar seorang warga, Miss Yu, sambil menunjuk bangunan yang terbakar. “Saya ingin pulang, tapi rumah saya mungkin sudah tidak ada.”

Hanya 39 dari 128 korban tewas yang telah berhasil diidentifikasi, kata Chris Tang.

Mirra Wong, salah satu warga, mengatakan ia harus mengenali jenazah ayahnya dari foto yang diambil petugas penyelamat. “Saya baru saja melihat foto yang mungkin adalah tubuh ayah saya,” ujarnya dengan suara bergetar.

Relawan Bantu Korban, Tragedi Terburuk Sejak 1948

Ratusan relawan bergerak 24 jam membantu korban yang kehilangan tempat tinggal dengan menyediakan makanan hangat, popok, hingga obat-obatan. Sebuah kamp darurat didirikan di dekat pusat perbelanjaan di seberang kompleks.

Kebakaran ini menjadi yang paling mematikan di Hong Kong sejak 1948, ketika kebakaran gudang menewaskan 176 orang. Tragedi ini juga dibandingkan dengan kebakaran Grenfell Tower di London pada 2017.

Baca Juga: Hong Kong Akhiri Pencarian Korban, Jumlah Tewas Kebakaran Menara Naik Jadi 94 Orang

Sejak tahun lalu, warga Wang Fuk Court berkali-kali menyampaikan keluhan mengenai bahaya kebakaran dari proyek renovasi, termasuk soal jaring hijau yang mudah terbakar pada scaffolding bambu. Namun otoritas saat itu menilai risiko kebakaran “relatif rendah.”

Penangkapan Tambahan Terkait Penggunaan Material Berbahaya

ICAC menyatakan kedelapan orang yang ditangkap termasuk seorang konsultan teknik, subkontraktor scaffolding, dan seorang perantara.

Pada Kamis, polisi juga menahan dua direktur dan seorang konsultan teknik dari Prestige Construction, perusahaan yang menangani renovasi selama lebih dari satu tahun. Mereka diduga melakukan pembunuhan tidak disengaja karena menggunakan material yang tidak aman, seperti papan busa mudah terbakar yang menutup jendela.

Prestige Construction belum memberikan komentar.

Pemerintah Hong Kong sedang mempertimbangkan penggantian bertahap scaffolding bambu dengan struktur logam sebagai langkah keselamatan.

TKI dan Pekerja Domestik Asing Juga Menjadi Korban

Puluhan pekerja rumah tangga asal Filipina dan Indonesia termasuk di antara korban.

  • 19 pekerja Filipina masih hilang, menurut Bethune House.

  • Konsulat Indonesia mengonfirmasi dua WNI tewas, keduanya bekerja sebagai pekerja rumah tangga.

Hong Kong memiliki sekitar 368.000 pekerja domestik asing, sebagian besar perempuan dari negara-negara Asia berpenghasilan rendah.

Pemerintah Siapkan Dana Bantuan HK$300 Juta

Pemimpin Hong Kong, John Lee, mengatakan pemerintah akan menyiapkan dana bantuan HK$300 juta (US$39 juta) bagi para korban. Sejumlah perusahaan besar China juga mengumumkan donasi.

Tragedi ini diperkirakan akan memperdalam ketidakpuasan publik terhadap pemerintah, terutama terkait keselamatan bangunan di kota yang sangat padat dan memiliki harga hunian tertinggi di dunia.

“Hong Kong itu kecil. Bahkan jika kita tidak mengenal korban secara langsung, pasti ada teman dari teman yang terkena dampaknya,” kata Crystal Ho, mahasiswi 22 tahun. “Kejadian ini terasa sangat dekat bagi kami.”

Selanjutnya: Wall Street Dibuka Menguat, Perdagangan Berjangka Kembali Dibuka Setelah Ada Gangguan

Menarik Dibaca: Kesulitan Navigasi atau Barang Hilang Saat Berlibur, Hey Bali Hadirkan Layanan Ini




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×