Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Orang-orang kaya China banyak melakukan pembelian rumah-rumah mewah untuk mengamankan kekayaan mereka terhadap tekanan inflasi dan pelemahan mata uang yuan.
Pemburuan rumah mewah tidak hanya dilakukan di dalam negaranya tetapi juga hingga ke luar negeri. Banyaknya orang yang menambah aset real estate telah menyebabkan lonjakan harga perumahan mewah di China.
Harga segmen atas di empat kota terbesar China naik 1% pada bulan April, dipimpin oleh lompatan terbesar di pusat teknologi Shenzhen.
Baca Juga: Cari bacaan sambil mengisolasi diri? Ini lima buku rekomendasi dari Bill Gates
Sedangkan kehadiran mereka di luar negeri telah membawa dukungan bagi sektor properti yang sedang terpukul oleh pandemi Covid-19, terutama pasar properti Asia.
Black Diamondz adalah salah satu perusahaan Australia yang melayani pembeli real estate mewah dari China telah menjual properti baru senilai UUD 85 juta atau sekitar US$ 55 juta sejak Maret dimana sekitar separuhnya berasal dari penjualan ke klien asal China yang tinggal di Australia di tengah Covid-19.
Monika Tu, pendiri Black Diamondz mengatakan, penjualan tersebut melonjak 25% dari awal tahun. "Rumah-rumah yang dijual berkisar AUD 7,25 juta dan AUD 19,5 juta dan semuanya berlokasi di pinggiran kota Sydney," katanya dikutip Bloomberg, Selasa (26/5).
Baca Juga: WHO prihatin, kasus baru corona di dunia dalam sehari catat rekor 106.000 kasus
Pelonggaran bertahap pembatasan wilayah akibat Covid-19 telah memudahkan orang kaya Tiongkok untuk mencari properti dan menyelesaikan pembelian di wilayah-wilayah menarik di Asia seperti Shanghai, Seoul dan Sydney.