Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Singapura juga menjadi tujuan favorite lainnya. Tur virtual dan foto terhadap produk properti meningkat di negara ini menunjukkan bahwa transaksi terus berkembang. Sementara di London dan New York, pasar propertinya justru tetap lambat di tengah kebijakan lockdown.
Permintaan properti dari pembeli China di Korea Selatan meningkat 180% pada kuartal I 2020 dibanding kuartal IV tahun lalu. Permintaan di Selandia Baru juga melonjak 75%, menurut data dari Juwai Iqi, sebuah perusahaan real estat.
Di Australia, orang asing hanya bisa membeli hunian baru. Namun, orang-orang yang sangat kaya dapat mengatasi pembatasan ini dengan mengajukan visa "investor penting" yang memungkinkan mereka bisa membeli real estat yang sudah tersedia.
Transaksi pembelian rumah di Singapura meningkat meskipun sedang lockdown. Itu dilakukan melalui platform online.
Baca Juga: Terpopuler: Teori konspirasi kematian dubes China, Laut China Selatan memanas
Clarence Foo, agen properti unit ERA APAC Realty Ltd mengatakan, tiga klien China membeli enam apartemen senilai S$ 20 juta atau sekitar US$ 11 juta di Marina One Residences pada bulan Mei tanpa tur virtual. Bahkan satu investor menghabiskan S$ 12 juta membeli tiga unit dengan berkuran tiga kamar.
Menurut Christine Sun, kepala penelitian dan konsultasi di OrangeTee & Tie Pte di Singapura, besarnya transaksi dari pembeli China tersebut karena beberapa mungkin ingin mengalihkan dananya ke negara lain karena yuan terdevaluasi guna memerangi melemahnya ekonomi negara itu.
Sementara di Hong Kong yang dulu merupakan tujuan favorit orang kaya China karena kedekatannya dengan daratan Cina dan lebih sedikit pembatasan pasar justru mengalami penurunan saat ini.
Baca Juga: Putra Warren Buffett gunakan warisan ayahnya senilai US$ 90.000 dengan cara ini
Protes pro-demokrasi telah mendorong banyak orang-orang kaya itu beralih ke Singapura sebagai alternatif, tidak terpengaruh oleh pajak yang lebih tinggi.
Harga rumah mewah Hong Kong turun 4,5% pada kuartal pertama, dua kali lipat penurunan di Singapura. Proposal keamanan baru dari Beijing pekan lalu telah menyebabkan lebih banyak kekhawatiran tentang pelarian modal.