CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Pakar di China anggap langkah diplomasi Tiongkok saat ini lebih berbahaya dari corona


Sabtu, 18 April 2020 / 17:19 WIB
Pakar di China anggap langkah diplomasi Tiongkok saat ini lebih berbahaya dari corona
ILUSTRASI. Seorang?petugas berjalan melewati sebuah sketsa Presiden China Xi Jinping memakai masker pelindung di tembok bangsal Rumah Sakit Leishenshan, sebuah rumah sakit sementara untuk penanganan pasien dengan penyakit virus korona (COVID-19), di Wuhan, provinsi


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Beijing harus mengurangi upaya agresifnya untuk mengubah narasi atas pandemi virus corona dan mengendalikan sentimen nasionalis yang meningkat karena upaya tersebut telah menjadi bumerang dan merusak reputasi internasionalnya.

Dilansir dari South China Morning Post, peringatan ini datang setelah tekanan pada strategi diplomatis China di tengah pandemi corona.

Baca Juga: Wah, China siapkan teknologi 6G untuk dipakai militernya?

Dalam sepekan terakhir, pemerintah Prancis telah memanggil duta besar China setelah kedutaan besar China memposting sebuah artikel yang menyarankan para pekerja di panti jompo Prancis meninggalkan pekerjaan mereka.

Selain itu tuduhan rasialis pun muncul atas laporan pengusiran paksa dan penganiayaan terhadap orang Afrika di Guangzhou.

Sangat jarang bagi pengamat China untuk mengeluarkan peringatan tentang taktik negara mereka, terutama karena China telah mengambil nada yang semakin keras terhadap Amerika Serikat dan sekutu Baratnya dalam dua tahun terakhir.

Tetapi Shi Zhan, Direktur Pusat Politik Dunia di Universitas Hubungan Luar Negeri China mengatakan kebangkitan nasionalisme di antara para diplomat sangat berbahaya mengingat meningkatnya ketidakpercayaan atas China oleh negara-negara Barat.

Baca Juga: Kasus baru melonjak, jumlah positif corona di Singapura salip Malaysia

Dengan resesi global yang mengancam, hilangnya kepercayaan dan kredibilitas jauh lebih berbahaya daripada permintaan luar negeri yang lemah dan hilangnya pesanan manufaktur.

Dia juga mengatakan komentar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian untuk menangkis kesalahan atas masalah kualitas masker dan ekspor medis China lainnya sangat kontraproduktif.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×