Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) saat ini sedang mengalami koreksi harga yang signifikan, dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut hingga US$40.000 berdasarkan indikator teknis.
Analisis terbaru oleh pakar perdagangan Alan Santana menunjukkan pola lower high yang dapat mengindikasikan kelanjutan tren bearish menuju lower low.
Situasi Pasar Terkini
Penurunan ini telah berkembang selama sebulan terakhir, dengan puncak tekanan jual terjadi pada 7 Januari, yang mencatat volume perdagangan tertinggi sejak 5 Desember. Hal ini mengonfirmasi pembentukan lower high dan meningkatkan kekhawatiran akan potensi kejatuhan lebih lanjut.
Baca Juga: Bitcoin Jatuh di Bawah US$ 95.000, Pasar Cermati Arah Suku Bunga The Fed
Pertanyaan utama adalah apakah Bitcoin dapat menemukan dukungan di level US$95.000 atau US$90.000, atau apakah momentum bearish akan membawa harga ke level US$40.000.
Pada analisis kerangka waktu empat jam, dominasi volume bearish mencerminkan meningkatnya sentimen negatif di pasar. Meskipun ada secercah harapan untuk pemulihan, penurunan agresif dari level US$100.000 pada 7 Januari menimbulkan keraguan tentang kemampuan pasar untuk segera rebound.
Santana menyebutkan kemungkinan bahwa tren ini dapat berakhir pada higher low, yang akan memberikan keuntungan bagi para bull. Namun, jika Bitcoin jatuh di bawah US$90.000, ini bisa menjadi sinyal untuk penurunan lebih dalam.
Tekanan Jual dan Peluang Pembalikan
Pada 8 Januari, Relative Strength Index (RSI) Bitcoin di grafik per jam mencapai level paling oversold sejak harga mencapai US$60.000. Hal ini menunjukkan tekanan jual yang ekstrem, yang bisa menjadi tanda pembalikan atau kelanjutan tren bearish.
Di sisi lain, analisis oleh pakar perdagangan anonim Market Maestro menguatkan pandangan bahwa sentimen pasar saat ini bersifat sementara. Ia memprediksi bahwa Bitcoin dapat mencapai US$250.000 dalam jangka panjang.
Namun, ia juga mencatat tanda-tanda seperti penolakan dari zona "dead cat" dan pola RSI double-top, yang menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut.
Menurut Maestro, penutupan mingguan di bawah US$94.000 dapat memicu penurunan ke level dukungan berikutnya di US$90.000, US$83.300, dan US$76.300. Level di bawah US$83.300 dianggap sebagai peluang pembelian yang baik, dengan koreksi dipandang sebagai persiapan untuk reli yang lebih kuat.
Baca Juga: Analis Ramalkan Puncak Harga Bitcoin Capai Angka Ini saat Siklus Kenaikan Berakhir
Prediksi Bullish Jangka Panjang
Mayoritas pasar percaya bahwa Bitcoin akan mengalami reli dalam beberapa hari mendatang. Dalam laporan terbaru, TradingShot memprediksi bahwa BTC akan mencapai US$150.000 dalam beberapa minggu mendatang.
Prediksi ini didasarkan pada formasi teknis awal 2025 yang menyerupai pola serupa pada 2024, ketika Bitcoin mencatatkan harga tertinggi di atas US$73.000.
Selain itu, penulis dan investor terkemuka Robert Kiyosaki mendesak pasar untuk memanfaatkan momentum penurunan harga dan mengakumulasi Bitcoin. Ia optimistis bahwa Bitcoin akan mencapai rekor tertinggi sebesar US$350.000 pada 2025.
Saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan pada harga US$95.003, turun lebih dari 3% dalam 24 jam terakhir. Pada kerangka waktu mingguan, Bitcoin berada di zona merah dengan penurunan sebesar 3,5%.