kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pakistan Tidak Ingin Meningkatkan Perselisihan dengan Iran


Jumat, 19 Januari 2024 / 19:52 WIB
Pakistan Tidak Ingin Meningkatkan Perselisihan dengan Iran
ILUSTRASI. Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif bertemu saat peresmian perbatasan Mand-Pishin di Pishin, di perbatasan Pakistan-Iran, 18 Mei 2023. Kepresidenan Iran/WANA


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Para pemimpin sipil di Pakistan berkumpul untuk mendukung militer, meskipun ada perpecahan di arena politik menjelang pemilu nasional bulan depan. 

Bilawal Bhutto Zardari, mantan menteri luar negeri dan kandidat perdana menteri dari partainya, serta partai yang dipimpin oleh Nawaz Sharif, yang merupakan kandidat terdepan, menyatakan hak Pakistan untuk membela diri sambil mengusulkan dialog dengan Iran.

Partai Pakistan Tehreek-e-Insaaf (PTI) yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Imran Khan yang dipenjara juga mengutuk Iran, sambil menyebut serangan terhadap Pakistan sebagai kegagalan pemerintah sementara yang ditugasi mengawasi pemilu. 

Baca Juga: Serangan Kapal Membuat Asuransi Membatasi Proteksi

PTI menuntut penjelasan segera dari pemerintah yang dianggap tidak konstitusional, ilegal, tidak representatif, dan tidak melalui proses pemilihan atas kegagalan mereka dalam menjaga integritas, keamanan, dan pertahanan Pakistan.



TERBARU

[X]
×