Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, pada hari Selasa (10/10) menggambarkan pemboman dan blokade Israel di Jalur Gaza merupakan upaya genosida.
"Dehumanisasi terang-terangan dan upaya untuk mengebom masyarakat agar tunduk, menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan, dan menghapuskan eksistensi nasional mereka tidak lain adalah genosida. Tindakan-tindakan ini merupakan kejahatan perang," tulis Mansour dalam surat yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, dikutip Reuters.
Militan Hamas melancarkan serangan skala besar terhadap Israel pada hari Sabtu (7/10). Serangan tersebut berubah menjadi perang dan telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dari kedua belah pihak.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Janjikan Dukungan Politik dan Bantuan Militer untuk Israel
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menuai kecaman dunia setelah pada hari Senin (9/10) mengumumkan blokade total terhadap wilayah Gaza yang dihuni rakyat Palestina.
Blokade total Israel terhadap Gaza menyebabkan pasokan makanan dan bahan bakar tidak dapat memasuki wilayah yang menjadi rumah bagi 2,3 juta rakyat Palestina.
Blokade total tersebut juga mendapat kritik dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang menyebutnya akan memperburuk situasi.
"Saya sangat tertekan dengan pengumuman Israel tentang pengepungan total terhadap Gaza. Situasi kemanusiaan di Gaza sebelum terjadinya permusuhan ini sangat mengerikan, sekarang keadaannya hanya akan memburuk," kata Guterres.
Baca Juga: Putin Salahkan Kebijakan Politik AS Atas Segala Konflik di Timur Tengah
Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan tertutup untuk membahas eskalasi konflik yang terjadi di Gaza akhir pekan lalu. Sayangnya, pertemuan tersebut tidak melahirkan kesepakatan atau pernyataan bersama apa pun.
Meskipun demikian, Amerika Serikat meminta 15 anggota dewan unuk mengecam keras tindakan Hamas. Sejumlah negara pun disebut sepakat dengan AS.
"Ada sejumlah negara yang mengutuk serangan Hamas. Tentu bukan semua (anggota). Anda mungkin bisa menebak salah satu dari mereka tanpa saya memberitahukan," kata diplomat senior AS Robert Wood, dikutip Al Jazeera hari Senin.
Baca Juga: Rapat Dewan Keamanan PBB Soal Konflik Gaza Berakhir Tanpa Pernyataan Bersama
Para diplomat yang ditemui pasca rapat mengatakan bahwa sejumlah anggota yang dekat dengan Rusia meminta dewan untuk bertindak jauh lebih luas daripada hanya sekadar mengutuk Hamas.
"Pesan saya adalah untuk menghentikan pertempuran sesegera mungkin dan melakukan gencatan senjata serta melakukan negosiasi yang lebih berarti. Hal ini sebagian disebabkan oleh permasalahan yang belum terselesaikan," kata Vassily Nebenzia, Duta Besar Rusia untuk PBB.
Duta Besar Palestina Riyad Mansour meminta para diplomat yang hadir untuk fokus mendesak Israel agar menghentikan pendudukannya di Palestina.
"Sayangnya, bagi beberapa media dan negara, sejarah baru dimulai ketika ada warga Israel yang terbunuh. Ini adalah saat yang tepat untuk memberi tahu Israel bahwa mereka perlu mengubah haluan, bahwa ada jalan menuju perdamaian di mana tidak ada warga Palestina dan Israel yang perlu terbunuh," ungkap Mansour.