kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pan Sutong: Miliarder yang hobi belanja kuda (2)


Kamis, 02 April 2015 / 13:20 WIB
Pan Sutong: Miliarder yang hobi belanja kuda (2)
ILUSTRASI. Manfaat lidah buaya.


Reporter: Dessy Rosalina, Issa Almawadi | Editor: Tri Adi

Sebagai penguasa pasar monitor karaoke di Hong Kong, harta Pan Sutong semakin tebal. Namun, bisnis properti yang melejitkan harta kekayaan hingga mendapat julukan miliarder. Sutong mulai menggarap bisnis properti pada September 2008.

Kala itu, Sutong mengubah perusahaan miliknya, Matsunichi Communication Holding menjadi Goldin Properties Holdings. Inilah awal mula sepak terjang Goldin di industri properti. Mengutip situs resmi perusahaan, saat ini Goldin mengembangkan sekitar 70 proyek properti yang tersebar di Hong Kong, Tianjin, Guangzhou, dan Shaoguan.

Salah satu proyek ambisius Goldin adalah superblok Kowloon Bay di Hong Kong. Proyek ini menyerap investasi lebih dari US$ 13 miliar. Proyek mercusuar Goldin ini ditargetkan rampung pada kuartal IV tahun ini.

Puluhan proyek prestisius membuat rapor kinerja Goldin Properties moncer. Tengok saja, pendapatan Goldin Properties naik 2.065% dari HK$ 128,98 juta menjadi HK$ 2,79 miliar di sepanjang tahun 2014. Laba bersih pun berlipat 1.158% dari HK$ 67,97 juta menjadi HK$ 855,59 juta.

Kinerja yang kinclong ini membawa saham Goldin Properties terbang 289,68% dalam tempo setahun terakhir. Sebagai pemegang saham mayoritas, inilah faktor yang membuat harta Sutong naik tiga kali lipat menjadi US$ 18 miliar per akhir Maret 2015.   

Ciri khas proyek properti besutan Sutong adalah sentuhan kemewahan ala kaum jetset. Sebagai penikmat wine dan berkuda (polo), Sutong juga kerap menduetkan nuansa anggur dan polo di proyek propertinya.

Sutong mulai serius membeli kuda sebagai salah satu aktivitas bisnis pada tahun 2011. Kala itu, dia membeli peternakan kuda ras mahal. Kuda-kuda ini dilatih untuk bertanding di turnamen polo. South China Morning Post melaporkan, Sutong merogoh dana US$ 2 juta untuk membeli kuda asal Irlandia, Akeed Mofeed.

Kegemaran Sutong meneguk wine juga terwujud dalam aktivitas bisnis. Pada Mei 2011, Sutong terbang dengan jet pribadi ke Napa Valley, California dan kembali ke China. Kurang dari 24 jam, dia membeli kebun anggur senilai
US$ 50 juta.

Di tahun yang sama, Sutong mengakuisisi kebun anggur Chateau Paster di Pomerol untuk mendapatkan kualitas anggur Prancis. Aksi pembelian kebun anggur ini sempat mendapat cibiran. Seperti dikutip www.fasttrack.hk, masyarakat Hong Kong menganggap Sutong sebagai miliarder yang royal menghamburkan uang demi prestise.

Cibiran tersebut tak menghentikan aksi Sutong. Mei 2013, Sutong mengakuisisi tiga kebun anggur di Prancis secara bersamaan. Sutong mengatakan, membeli kebun anggur bukan sekadar hobi. Bagi dia, wine adalah bisnis jangka panjang. Sedangkan fokus utamanya adalah berbisnis properti.

Aksi terbaru, Sutong membeli Tianjin Properties senilai HK$ 1,37 miliar pada 13 Maret 2015. Pembelian Tianjin Properties ditujukan untuk membangun tempat penyimpanan wine. Tak lama berselang, Sutong juga meneken kesepakatan untuk mengambil alih Guangzhou Properties seharga HK$ 1,74 miliar dengan tujuan yang sama.

Tapi, dua transaksi itu merupakan transaksi terafiliasi.  Sutong mengatakan, transaksi dilakukan lantaran prospek pasar wine di China yang berkembang pesat. Kalkulasi Sutong, China salah satu konsumen terbesar anggur merah dunia sejak tahun 2013.

Menggeluti hobi mewah sekaligus berbisnis membawa berkah bagi pundi-pundi harta Sutong. Bapak beranak satu ini diganjar dengan predikat orang terkaya ketujuh di Hong Kong sekaligus terkaya nomor 153 di dunia.        

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×