Reporter: Issa Almawadi | Editor: Tri Adi
Pan Sutong berhasil mencatatkan dirinya sebagai salah satu miliarder Hong Kong. Nama Sutong mulai populer ketika kekayaannya naik tiga kali lipat menjadi US$ 18,2 miliar dalam tempo kurang dari setahun. Peringkat Sutong di daftar orang terkaya pun menanjak ke nomor tujuh dari sebelumnya orang terkaya ke-11 di Hong Kong. Kekayaan Sutong bersumber dari bisnis properti, finansial, elektronik, kebun anggur dan polo, di bawah bendera Goldin Group.
Sebagai salah satu markas kekuatan ekonomi Asia, Hong Kong terus melahirkan miliarder baru. Salah satunya adalah Pan Sutong. Hitungan Forbes, kekayaan Sutong senilai US$ 18,2 miliar.
Harta berlimpah itu menempatkan Sutong sebagai orang terkaya ketujuh di Hong Kong. Peringkat kekayaan Sutong terus melejit dalam waktu kurang dari setahun. Sebagai perbandingan, tahun lalu harta Sutong masih di kisaran US$ 6,1 miliar.
Harta Sutong naik berlipat ganda dipicu oleh kenaikan harga saham perusahaan miliknya yang tergabung di bawah Goldin Group. Saat ini ada dua perusahaan milik Sutong yang tercatat di bursa Hong Kong. Mengutip Financial Times, harga saham Goldin Properties Holdings melejit 233,53% menjadi HK$ 11,14.
Sementara, saham Goldin Financial Holdings terbang 667,41% ke level HK$ 24,25. Laju kenaikan saham ini tak lepas dari kinerja moncer kedua perusahaan. Sepanjang tahun 2014, pendapatan Goldin Properties 2.065% dari HK$ 128,98 juta menjadi HK$ 2,79 miliar. Laba bersih pun berlipat 1.158% dari HK$ 67,97 juta menjadi HK$ 855,59 juta.
Sementara itu, pendapatan Goldin Financial melejit 60,31% menjadi HK$ 401,53 juta. Sayangnya, laba bersih Goldin Financial susut 20,93% menjadi HK$ 733,83 juta.
Yang pasti, sumber kekayaan Sutong tidak cuma dari dua entitas tersebut. Mengutip situs resmi perusahaan, Goldin Group bergerak di lima sektor bisnis. Yakni, consumer electronic, realestat, polo, kebun anggur (wine) dan jasa keuangan. Beberapa tahun belakangan, Goldin Properties menjadi mesin utama pundi-pundi kekayaan Sutong.
Goldin Properties menarik perhatian saat membenamkan investasi sebesar US$ 10 miliar untuk membangun mega proyek super blok mewah di Tianjin. Tapi, awal kekayaan Sutong bersumber dari Matsunichi Digital Holdings Limited.
Sutong lahir pada tahun 1963 di Shaoguan, Provinsi Guangdong. Sutong hidup di tengah era Revolusi Kebudayaan China yang berujung kekacauan. Pada tahun 1976, dia dikirim ke California, Amerika Serikat (AS) untuk tinggal bersama nenek tirinya.
Semasa kecil, Sutong hanyalah seorang siswa yang tidak berprestasi dan seringkali bolos sekolah. Bahkan, dia tidak lulus SMA dan tidak sempat belajar bahasa Inggris secara maksimal. Pada 1984, Sutong kembali ke China.
Bermodalkan duit pinjaman dari keluarganya, dia mendirikan bisnis Matsunichi Colour Display Monitor di Hong Kong. Sutong mengkhususkan diri dalam menjual produk elektronik asal Jepang.
Berawal dari distributor, Sutong ekspansi menjadi perusahaan manufaktur. Dalam tempo 10 tahun, Sutong berhasil membuat produk Matsunichi menguasai 90% produksi monitor karaoke dan membuatnya menjadi penguasa pengsa pasar karoke.
Keberuntungan Sutong semakin berlipat setelah mendirikan Matsunichi Colour Display Monitor Company Limited. Ini adalah produsen berbagai elektronik rumah tangga.
Di awal berdiri, Sutong gencar ekspansi. Dia mengakuisisi Kaisar Technology Venture yang kemudian berganti nama menjadi Matsunichi Communication Holdings. Pada 3 September 2008, Matsunichi Communication kembali berganti nama menjadi Goldin Properties.
Di tahun yang sama, perusahaan milik Sutong ini kembali mengakuisisi perusahaan yang bernama Fortune International Limited. Ini adlah perusahaan yang menjadi asal muasal Goldin Financial. Di luar bisnis properti dan finansial. Lantaran hobi, Sutong membeli 40 hektare kebun anggur di AS dan memiliki perusahaan polo dan peternak kuda.
(Bersambung)