Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
PANAMA CITY. Kejaksaan Panama menggrebek kantor Mossack Fonseca pada Selasa malam (12/4). Mereka mencari bukti adanya aktivitas ilegal di firma hukum yang namanya melejit belakangan ini.
Nama Mossack yang berlokasi di Panama ini mencuat setelah kelompok International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) membeberkan dokumen perusahaan ini yang menyimpan segudang data orang yang menyimpan aset di luar negeri. Kemungkinan besar, simpanan offshore itu tak dilaporkan pada negara masing-masing, sehingga diduga mereka mencoba menghindari pajak.
Kepolisian setempat sebelumnya mengatakan, firma Mossack diduga membantu melakukan penghindaran pajak dan penipuan. "Kami mencari dokumen yang memperlihatkan fungsi perusahaan ini melakukan aktivitas terlarang," kata kepolisian setempat, dikutip Reuters.
Mossack Fonseca tidak memberikan konfirmasi mengenai penggeledahan ini. Sedangkan salah satu pendirinya, Ramon Fonseca membantah perusahaanya melanggar hukum, menghancurkan bukti dokumen, serta menegaskan kegiatannya ilegal.
Kini, pemerintah di berbagai negara ikut mempelajari isi Panama Papers yang memuat 11,5 juta dokumen. Dokumen ini mengumpulkan nama-nama kaum tajir, politisi, negarawan, pebisnis dunia yang memiliki aset offshore selama empat dekade.