kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Panas! 52 pesawat militer China memasuki pertahanan udara Taiwan, terbanyak


Senin, 04 Oktober 2021 / 19:55 WIB
Panas! 52 pesawat militer China memasuki pertahanan udara Taiwan, terbanyak
ILUSTRASI. Pembom H-6 Angkatan Udara China terbang dekat jet tempur F-16 Taiwan pada foto bertanggal 10 Februari 2020 yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. China meningkatkan tekanan terhadap Taiwan, dengan mengirim 52 pesawat militer pada Senin (4/10) memasuki zona pertahanan udara pulau itu. Ini merupakan jumlah terbesar yang Taipe laporkan.

Mengutip Reuters, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, Angkatan Udara negaranya langsung bergegas memperingatkan 52 pesawat militer China yang memasuki zona pertahanan udara mereka.

Pesawat militer China termasuk 34 jet tempur J-16 dan 12 pengebom H-6 berkemampuan nuklir. Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, semuanya terbang di daerah sekitar Kepulauan Pratas yang dikuasai Taipe.

Ini hari keempat berturut-turut puluhan pesawat militer memasuki zona pertahanan udara Taiwan. 

Baca Juga: AS desak China untuk hentikan kegiatan militer provokatif di dekat Taiwan

Pada Jumat, Sabtu, dan Minggu kemarin, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan, Angkatan Udara China mengirim total hampir 100 pesawat militer ke zona pertahanan udara mereka, dengan 39 unit pada hari Sabtu saja.

Amerika Serikat pun mendesak China pada Minggu (3/10) untuk menghentikan kegiatan militer "provokatif" di dekat Taiwan.

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan, yang membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan," tegasnya dalam sebuah pernyataan, sepeti dikutip Reuters.

Baca Juga: China bisa melumpuhkan Taiwan, Taipei butuh senjata jarak jauh



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×