kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Pandemi tak berarti bencana ekonomi, 5 miliarder ini jadi buktinya


Selasa, 08 Desember 2020 / 13:26 WIB
Pandemi tak berarti bencana ekonomi, 5 miliarder ini jadi buktinya
ILUSTRASI. Jeff Bezos adalah satu dari 5 miliarder yang kekayaannya tumbuh paling besar dari 18 Maret 2020 hingga 13 Oktober 2020. REUTERS/Lindsey Wasson


Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

• Pertumbuhan kekayaan selama pandemi: + US$ 42,7 miliar (+ 656,4%)

• Est. kekayaan bersih; 18 Maret 2020: US$ 6,5 miliar

• Est. kekayaan bersih; 13 Oktober 2020: US$ 49,2 miliar

• Industri: Keuangan & Investasi

Daniel Gilbert tujuh kali lebih kaya pada bulan Oktober dibandingkan pada bulan Maret. Tidak ada orang lain di daftar ini yang melihat kekayaan mereka tumbuh dengan persentase yang lebih tinggi dari Gilbert. Kekayaan Gilbert melonjak karena perusahaan peminjaman rumahnya, Quicken Loans, go public pada bulan Agustus. Perusahaan go public dengan nilai valuasi pasar mencapai US$ 36 miliar.

Baca Juga: Lee Shau Kee, orang terkaya di Hong Kong yang lahir dari dari keluarga miskin

Di bawah payung Perusahaan Rocket, Quicken Loans dan Rocket Mortgage menjadi pemberi pinjaman rumah terbesar AS.

3. Mark Zuckerberg

• Pertumbuhan kekayaan selama pandemi: + US$ 46,5 miliar (+ 85,1%)

• Est. kekayaan bersih; 18 Maret 2020: US$ 54,7 miliar

• Est. kekayaan bersih; 13 Oktober 2020: US$ 101,2 miliar

• Industri: Teknologi

Baca Juga: Ragam nasehat menarik Warren Buffett soal investasi

Salah satu pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg adalah satu dari tiga orang di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih lebih dari US$ 100 miliar pada bulan Oktober. Selama pandemi, platform media sosial digunakan oleh orang-orang untuk tetap berhubungan di tengah protokol jarak sosial serta untuk berbagi artikel dan video yang berkaitan dengan pemilihan presiden AS pada November.

Seperti hampir setiap perusahaan publik lainnya, harga saham Facebook turun drastis ketika Covid-19 melanda - dari lebih dari US$ 220 per saham pada Februari menjadi kurang dari US$ 150 per saham pada Maret. Namun pada Mei, saham Facebook mencapai rekor tertinggi dan saham bernilai lebih dari US$ 276 per saham pada pertengahan Oktober.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×