Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
Salah satu contoh maskapai yang terdampak virus corona yakni Air France yang diproyeksikan akan kehilangan pendapatan hingga US$ 200 juta sampai dengan akhir Mei 2020. Namun, dengan kondisi seperti sekarang jumlah kerugian tersebut diperkirakan bisa saja bertambah besar.
Meski berbagai stimulus telah diberikan, bahkan hingga penurunan harga tiket rupanya belum banyak membantu. Praktis, bisa saja maskapai penerbangan kecil di tahun ini menurut analis aviasi Andrew Charlton kesulitan untuk bertahan.
Perusahaan yang terancam bangkrut yakni Flybe dari Inggris. Semuanya akibat banyaknya penerbangan yang batal karena virus corona. Mengutip Reuters (5/3) lalu, virus ini memperburuk arus keuangan perusahaan setelah sebelumnya gagal mendapatkan pinjaman negara sebesar 100 juta poundsterling.
Baca Juga: Di tengah pandemi corona, Erick Thohir: Layanan BUMN tetap berjalan seperti biasa
Misalnya saja di wilayah Asia, maskapai penerbangan andalan Vietnam yakni Vietnam Airlines menegaskan pihaknya sangat terpukul dengan adanya penyebaran virus corona dari segi pendapatan. Merujuk vietnamnews, diprediksi perusahaan ini akan mengalami penurunan pendapatan hingga 16% atau sekitar US$ 538 juta di tahun ini.
Bagaimana tidak, dampak Covid-19 dinilai telah mengurangi lebih dari 20.000 penerbangan domestik dan internasional di Vietnam. Dan faktanya, beberapa pilot asing pun memutuskan untuk mengambil cuti di tengah situasi seperti sekarang.
IATA memang mengatakan, lalu lintas penumpang di wilayah Asia-Pasifik telah menurun 8,2% di awal tahun ini. Jauh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang diprediksi bisa naik 4,8%.