Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pejabat kesehatan masyarakat juga terhambat. Para penyelidik mengatakan mereka tidak dapat memahami mengapa komite WHO menunggu hingga 30 Januari untuk mengumumkan keadaan darurat kesehatan internasional. Pemerintah China telah melobi pemerintah lain agar tidak mengumumkan keadaan darurat seperti itu.
Dan terlepas dari prediksi puluhan tahun bahwa pandemi virus tidak dapat dihindari, dan bertahun-tahun komite, gugus tugas, dan panel tingkat tinggi bertujuan mempersiapkan WHO untuk keadaan darurat tersebut, penanganan yang lambat tetap terjadi.
Baca Juga: Tingkat bunuh diri di Jepang melonjak usai gelombang kedua Covid-19
“Kegagalan untuk memberlakukan perubahan mendasar meskipun ada peringatan yang dikeluarkan telah membuat dunia terekspos berbahaya, seperti yang dibuktikan oleh pandemi Covid-19,” kata laporan itu seperti dilansir New York Times.
Tetapi kesalahan WHO tidak menjadi alasan atas kegagalan yang berulang dari para pemimpin dunia. Karena bahkan setelah pejabat kesehatan memberikan sinyal peringatan yang jelas, laporan tersebut mencatat, banyak negara yang mengabaikan sinyal ini.
Baca Juga: Donald Trump cabut larangan perjalanan dari Uni Eropa dan Brasil mulai 26 Januari
Laporan itu juga menyalahkan para pemimpin kesehatan masyarakat karena lambat menanggapi bukti awal bahwa orang tanpa gejala dapat menyebakan virus corona baru. Laporan awal dari China, dan satu di Jerman, mendokumentasikan fenomena ini. Tetapi badan kesehatan terkemuka, termasuk WHO, memberikan saran yang kontradiktif dan terkadang menyesatkan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menunjuk panel untuk meninjau tanggapan Covid-19 dunia. Meskipun panel mengatakan laporan tersebut didasarkan pada ratusan dokumen, konsultasi ahli dan lebih dari 100 wawancara dengan responden garis depan, tidak jelas apakah para penyelidik telah berbicara dengan pejabat kesehatan utama atau meninjau dokumen internal.