kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Panel WHO: Penanggulangan Covid-19 adalah serangkaian kegagalan global


Rabu, 20 Januari 2021 / 07:23 WIB
Panel WHO: Penanggulangan Covid-19 adalah serangkaian kegagalan global
ILUSTRASI. WHO menceritakan dalam sebuah laporan bagaimana pemerintah dan organisasi kesehatan masyarakat di seluruh dunia lambat dalam merespons virus corona. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Sebuah panel Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menceritakan dalam sebuah laporan bagaimana pemerintah dan organisasi kesehatan masyarakat di seluruh dunia lambat dalam merespons dan tidak efektif terhadap virus corona, meskipun telah diperingatkan selama bertahun-tahun.

Melansir New York Times, laporan sementara panel WHO menggambarkan asumsi yang salah, perencanaan yang tidak efektif dan respons yang lamban - termasuk salah langkah oleh WHO sendiri - yang membantu memicu pandemi yang telah menewaskan lebih dari dua juta orang.

“Kami telah gagal dalam kapasitas kolektif kami untuk bersatu dalam solidaritas untuk menciptakan jaring pelindung keamanan manusia,” tulis Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi WHO.

Banyak dari kegagalan, seperti ketidakmampuan pemerintah untuk mendapatkan peralatan pelindung atau melakukan pelacakan kontak yang luas, telah lama menjadi jelas selama pandemi.

Baca Juga: Sinovac kirimkan vaksin curah ke Indonesia, apa maksudnya?

Tetapi laporan tersebut sangat tegas dalam penilaiannya bahwa mereka yang bertanggung jawab untuk melindungi dan memimpin adalah pihak yang gagal melakukannya.

Panel, yang dipimpin oleh Helen Clark, mantan perdana menteri Selandia Baru, dan Ellen Johnson Sirleaf, mantan presiden Liberia, masih melakukan penyelidikan.

Namun panel juga menjelaskan bahwa dunia perlu memikirkan kembali pendekatannya terhadap wabah.

Baca Juga: China berjuang melawan wabah Covid-19 terparah sejak Maret 2020

Laporan tersebut menggambarkan satu kegagalan yang mengarah ke kegagalan lainnya, dari sistem peringatan pandemi yang “lambat, rumit dan tidak pasti”, hingga tahun-tahun rencana kesiapsiagaan yang gagal dilaksanakan, hingga tanggapan yang terputus-putus dan bahkan menghalangi pemerintah nasional.

Pejabat kesehatan masyarakat juga terhambat. Para penyelidik mengatakan mereka tidak dapat memahami mengapa komite WHO menunggu hingga 30 Januari untuk mengumumkan keadaan darurat kesehatan internasional. Pemerintah China telah melobi pemerintah lain agar tidak mengumumkan keadaan darurat seperti itu.

Dan terlepas dari prediksi puluhan tahun bahwa pandemi virus tidak dapat dihindari, dan bertahun-tahun komite, gugus tugas, dan panel tingkat tinggi bertujuan mempersiapkan WHO untuk keadaan darurat tersebut, penanganan yang lambat tetap terjadi.

Baca Juga: Tingkat bunuh diri di Jepang melonjak usai gelombang kedua Covid-19

“Kegagalan untuk memberlakukan perubahan mendasar meskipun ada peringatan yang dikeluarkan telah membuat dunia terekspos berbahaya, seperti yang dibuktikan oleh pandemi Covid-19,” kata laporan itu seperti dilansir New York Times.

Tetapi kesalahan WHO tidak menjadi alasan atas kegagalan yang berulang dari para pemimpin dunia. Karena bahkan setelah pejabat kesehatan memberikan sinyal peringatan yang jelas, laporan tersebut mencatat, banyak negara yang mengabaikan sinyal ini.

Baca Juga: Donald Trump cabut larangan perjalanan dari Uni Eropa dan Brasil mulai 26 Januari

Laporan itu juga menyalahkan para pemimpin kesehatan masyarakat karena lambat menanggapi bukti awal bahwa orang tanpa gejala dapat menyebakan virus corona baru. Laporan awal dari China, dan satu di Jerman, mendokumentasikan fenomena ini. Tetapi badan kesehatan terkemuka, termasuk WHO, memberikan saran yang kontradiktif dan terkadang menyesatkan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menunjuk panel untuk meninjau tanggapan Covid-19 dunia. Meskipun panel mengatakan laporan tersebut didasarkan pada ratusan dokumen, konsultasi ahli dan lebih dari 100 wawancara dengan responden garis depan, tidak jelas apakah para penyelidik telah berbicara dengan pejabat kesehatan utama atau meninjau dokumen internal.

Selanjutnya: Ini kesalahan China & WHO terkait pandemi corona yang tak terkendali



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×