Reporter: Handoyo | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Spekulasi kabar meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memicu panic buying di negara tersebut, pada awal pekan beberapa hari lalu.
Laporan Washington Post dikutip The Sun, Senin lalu, menyebut ketidakpastian nasib Kim Jong Un sepanjang pekan membuat rak-rak toko di ibukota Pyongyang kosong dari barang-barang penting seperti makanan dan deterjen serta elektronik dan alkohol.
Produk-produk yang diimpor dari luar negeri paling laris, tetapi ada juga barang-barang yang diproduksi di Korea Utara seperti rokok dan ikan kaleng.
Baca Juga: Kim Jong Un tampil ke publik setelah spekulasi kematiannya, begini komentar Trump
Bahkan para ahli sempat memperingatkan bahwa kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Kim Jong Un bisa mengakibatkan kerusuhan atau perang saudara antara pusat-pusat kekuatan saingan di dalam rezim negara dan militer. Ketakutan akan kerusuhan diyakini telah memicu panic buying.
Pertanyaan pertama muncul tentang kesehatannya pada 15 April setelah dia tidak menghadiri The Day of the Sun, sebuah perayaan penting untuk menandai ulang tahun Kim Il-Sung, kakeknya dan pendiri negara itu. Kim terakhir terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan dengan pejabat pemerintah.
Laporan dari Korea Selatan menunjukkan bahwa Kim menjalani operasi jantung pada 12 April dan sakit parah. Sebuah surat kabar Jepang kemarin mengatakan dia dalam keadaan vegetatif, sementara seorang jurnalis di Hong Kong mengklaim telah diberitahu oleh "sumber yang sangat kuat" bahwa dia telah meninggal.
Pejabat pemerintah Korea Selatan secara konsisten mengatakan dinas intelijen mereka telah mengambil laporan "tidak ada konfirmasi" tentang kesehatannya yang buruk, dan hari ini mengatakan bahwa ia "hidup dan sehat".
Baca Juga: Trump pilih tidak berkomentar soal kemunculan Kim Jong Un
Kekhawatiran tentang kerusuhan ketika kematian Kim telah dipicu oleh kurangnya garis suksesi yang jelas. Adik perempuannya telah disebut-sebut sebagai orang yang paling mungkin untuk menggantikannya, meskipun ada sejumlah pejabat lain yang bisa mencoba merebut kekuasaan.
Hari ini, kantor berita Korea Utara CNA melaporkan Pemimpin Kim Jong Un menghadiri peresmian pabrik pupuk di wilayah Utara Pyongyang. Ini laporan pertama kegiatan publik Kim sejak 11 April lalu.
"Pemimpin Kim Jong Un menghadiri upacara pada Jumat (1/5) dan semua peserta bersorak sorai, hore! ketika Pemimpin muncul," kata KCNA seperti dikutip Reuters.