kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Para pendukung khawatir Joe Biden dikalahkan Trump di pemilu presiden 2020


Senin, 14 Oktober 2019 / 22:56 WIB
Para pendukung khawatir Joe Biden dikalahkan Trump di pemilu presiden 2020
ILUSTRASI. Mantan Wakil Presiden A. Joe Biden berpidato di hadapan Asosiasi Internasional Pemadam Kebakaran di Washington, AS, 12 Maret 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Nominasi calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden saat ini tengah melawan sekelompok penantang dari partainya pada debat memperebutkan nominasi calon presiden AS dari partai demokrat pada Selasa (15/10) besok.

Bahkan lawan-lawannya tidak mengendurkan sedikitpun tekanan terhadap mantan Wakil Presiden AS tersebut.

Baca Juga: China tidak berniat intervensi urusan AS terkait saran Trump untuk menyelidiki Biden

Mengutip Reuters, Senin (14/10), Biden merupakan satu-satunya perwakilan Demokrat yang berperang di dua sisi. Pertama Biden bersaing melawan rekan satu partainya untuk memperebutkan nominasi calon presiden dari Partai Demokrat, dan yang kedua, ia menghadapi serangan brutal dari Presiden AS Donald Trump yang akan mencalonkan diri kembali dari Partai Republik.

Melihat situasi itu, sejumlah pendukung Biden khawatir, jagoan mereka itu akan kekurangan sumber daya yang dia butuhkan untuk konflik berkelanjutan. Biden sejauh ini masih berjuang untuk menggalang dana online dan tidak seperti calon dari partai Demokrat sebelumnya, ia juga menolak sumbangan dari para pelobi dan ia tidak mendapat dukungan dari komite aksi politik. 

John Morgan seorang pengacara pengadilan di Florida dan penggalang dana untuk Biden mengibarakan Biden itu seedang berperang. Ia mengatakan ketika terjun ke dunia pertempuran, Biden membawa pisau untuk menyerang.

Namun saat ini,"Biden tidak butuh senjata, yang dia butuhkan adalah bazoka," ujar Morgan mengibaratkan bosnya itu menghadapi banyak lawan sekaligus.

Baca Juga: Inilah dua diplomat AS yang akan memberikan kesaksian tentang Trump dan Ukraina

Pemilu AS memang masih lama yakni setahun lagi pada November 2020. Sementara calon penangtang presiden petahana sedang memperebutkan posisi itu, termasuk salah satunya Biden.

Sementara saat ini, Trump dan sekutunya tengah menjadikan BIden target utama mereka dan berulang lagi menyerangnya tanpa bukti. Khususnya soal tudingan bahwa Biden membantu bisnis putranya Hunter di Ukraina dan China kala ia menjabat Wakil Presiden AS.

Meski saat ini Trump sedang menghadapi penyelidikan pemakzulan di DPR AS, tapi kampanye pemilihan ulang Trump telah menghasilkan jutaan dolar untuk biaya iklan televisi dan sekaligus mengembar-ngemborkan tuduhan terhadap Biden. Serangan terhadap Biden ini telah dibangun oleh Great Amerika, komite pendukung Trump.

Baca Juga: China membawa pesimisme dalam pembicaraan perdagangan dengan Amerika pada minggu ini

Namun kekhawatiran muncul karena ia baru berhasil menggalang dana sebesar US$ 15 juta di kuartal ketiga tahun ini. Sementara dengan dana minim itu, ia menghadapi dana raksasa yang disiapkan untuk kampanye Trump sebesar US$ 125 juta pada periode yang sama.

Bahkan dana yang dihasilkan Biden ini masih lebih rendah dari pesaingnya dari Partai Demokrat, Senator Elizabeth Warren dan Bernie Sanders yang keduanya mengumpulkan sekitar US$ 25 juta.

"Ini akan menjadi perang semua-bertarung dengan dolar besar," kata Joseph Falk, seorang penggalang dana Biden top di Miami.




TERBARU

[X]
×