kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.441   -118,00   -0,71%
  • IDX 7.062   22,00   0,31%
  • KOMPAS100 1.025   4,32   0,42%
  • LQ45 798   1,81   0,23%
  • ISSI 222   1,06   0,48%
  • IDX30 416   1,04   0,25%
  • IDXHIDIV20 494   2,95   0,60%
  • IDX80 115   0,40   0,35%
  • IDXV30 118   1,30   1,11%
  • IDXQ30 136   0,30   0,22%

Pasar Asia Mengangkat Nilai Ekspor Jepang


Selasa, 22 Desember 2009 / 10:16 WIB
Pasar Asia Mengangkat Nilai Ekspor Jepang


Sumber: KONTAN | Editor: Syamsul Azhar

TOKYO. Ekspor Jepang meningkat cukup pesat. Bila dibandingkan dengan Oktober, ekspor sepanjang November lalu melonjak hingga 4,9%. Ini merupakan peningkatan ekspor tertinggi Jepang selama tujuh tahun terakhir.

Meski begitu, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ekspor November 2009 justru merosot 6,2%. Bila dihitung dalam persentase, nilai penurunan tahunan ekspor Negeri Matahari Terbit itu per akhir November sebesar 23,2%.

Kepala Ekonom RBS Securities Junko Nishioka mengatakan, pemulihan ekspor ini telah sesuai dengan skenario para pelaku pasar finansial. "Dengan pertumbuhan ekspor ini, kami tidak pesimistis dengan pertumbuhan ekonomi 2010. Meski pertumbuhan melambat, namun tidak mungkin sampai terjadi resesi," ujarnya.

Kebanyakan ekspor Jepang selama November mengalir ke pasar Asia, terutama China. Para ekonom meramal, pertumbuhan ekonomi di Cina dan di negara Asia bakal mendukung pertumbuhan ekspor Jepang pada tahun depan. Dan, ekspor yang lari kencang itu akan mengimbangi konsumsi domestik di Jepang yang lesu.

Mengandalkan ekspor
Ekspor ke Asia menyumbang setengah dari total ekspor Jepang atau naik 4,7% dari tahun sebelumnya. Ini adalah kenaikan tahunan pertama sejak bulan September tahun lalu.

Kenaikan ekspor ke China lebih besar lagi. Ekspor ke Negeri Tirai Bambu ini melonjak hingga 7,8% dari tahun sebelumnya. Sementara, ekspor Jepang ke Amerika Serikat justru merosot 7,9%.

Dengan kenaikan ekspor selama November ini, Jepang mengalami surplus perdagangan hingga ¥ 373,9 miliar (US$ 4,13 miliar). Nilai ini lebih besar daripada perkiraan rata-rata para ekonom yang memprediksi surplus perdagangan sebesar ¥ 344,5 miliar.

Namun, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang dalam kuartal ketiga hanya sebesar 0,3%. Data per 9 Desember menunjukkan, pertumbuhan PDB jauh lebih lambat daripada estimasi awal, yaitu 1,2%.

Beberapa ekonom pasar finansial meramal, ekonomi Jepang kemungkinan besar berjalan lambat sepanjang semester pertama tahun depan. Kekhawatiran ini pula yang mendorong pemerintah dan bank sentral Jepang meluncurkan berbagai program stimulus untuk mendongkrak ekonomi negaranya di awal tahun depan.

Para ekonom juga mengatakan, arah ekonomi Jepang bergantung pada kekuatan ekspor dan perekonomian global. Karena, daya beli domestik lemah akibat peningkatan usia populasi.



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×