Reporter: Dyah Megasari, BBC, Reuters |
HONG KONG. Gonjang-ganjing yang terjadi di pasar modal global berhasil menyurutkan minat perusahaan perhiasan ternama untuk segera melantai di bursa efek. Graff Diamonds yang rencananya melepas saham dengan nilai £646 juta di bursa Hong Kong terpaksa mengurungkan niatnya.
Graff akhirnya menyelesaikan proses negosiasi yang batal dengan penanam modal dan dijadwalkan mengakhiri penjualan sahamnya akhir pekan ini. Sebetulnya, jika lancar, aksi korporasi itu akan menjadi yang terbesar di Asia untuk tahun ini.
Direktur eksekutif Graff Diamonds, Francois Graff, menekankan bahwa ketertarikan penanam modal sebenarnya masih sangat tinggi di tengah pasar yang sedang tak pasti. Namun, para pelaku pasar semakin hati-hati dalam menabur bibit investasi di tengah ekonomi dunia yang kian terpuruk.
''Kami terus membangun reputasi, ketertarikan orang akan perusahaan ini tetap luar biasa, kami sangat gembira,'' ujarnya.
Graff telah mengembangkan bisnisnya di Asia dan memiliki toko di kota-kota besar seperti Hongkong, Shanghai, Taipei, Beijing, dan Tokyo. Pembuat perhiasan ini berencana berekspansi ke Hangzhou dan Macau akhir tahun ini.
Perusahaan yang berpusat di London itu didirikan tahun 1960. Pelanggannya adalah tokoh-tokoh dunia seperti Imelda Marcos, Oprah Winfrey dan Sultan Brunei.
Sudah ada tiga yang batal
Perlu diketahui, pasar yang tak kondusif membuat indeks saham utama dia Asia yakni Hang Seng dalam masa paceklik. Bahkan dalam satu bulan terakhir, indeks Hang Seng jeblok 11%.
Hingga saat ini, Graff tercatat sebagai perusahaan ketiga yang menarik diri dari rencana penjualan saham mereka di bursa saham Hong Kong.
Sebelumnya ada China Nonferrous Mining, perusahaan tambang tembaga yang mengurungkan niat untuk mengeruk likuiditas di pasar modal. Seharusnya, Nonferrous bisa meraup likuiditas US$313 juta pada hari Rabu (30/05).
Perusahaan lain yang memutuskan hal serupa adalah raksasa otomotif China Yongda Automobiles Services. Hajatan bernilai US$ 434 juta itu terpaksa dibatalkan pada Senin (28/05) lalu.