Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan sektor properti China diperkirakan masih berlanjut hingga paruh pertama tahun 2022. Harga rumah dan penjualan dinilai bakal turun karena kebijakan kredit yang ketat dan pajak properti yang membayangi mengurangi permintaan.
Seperti diketahui, sektor properti telah melambat tajam dalam beberapa bulan terakhir, dengan sentimen terguncang oleh peraturan yang ketat dan krisis likuiditas yang berkembang yang telah melanda beberapa pengembang terbesar dan paling berhutang di China.
Menurut analis dan ekonom yang disurvei Reuters, harga rumah rata-rata diperkirakan turun 1,0% pada paruh pertama tahun 2022. Untuk tahun 2021, harga rumah sekarang diperkirakan akan naik 2,6%, turun dari perkiraan 3,5% dalam jajak pendapat sebelumnya.
"Tren penurunan harga rumah telah muncul karena kuota yang ketat pada pinjaman rumah, kekhawatiran tentang pajak properti dan permintaan yang lemah,” kata Chen Shen, seorang analis dari Huatai Securities dikutip dari Reuters, Kamis (2/11).
Baca Juga: Perusahaan properti China mulai berencana terbitkan obligasi domestik
Di sisi permintaan, penjualan properti berdasarkan luas lantai diperkirakan turun 16% pada paruh pertama tahun 2022, dibandingkan dengan kenaikan 27,7% pada periode yang sama tahun ini.
Ekspektasi untuk sisi penawaran juga diprediksi masih bakal suram, dengan investasi properti terlihat turun 3,0% dalam enam bulan pertama tahun 2022, dibandingkan dengan kenaikan 15% pada paruh pertama tahun ini.
Kondisi yang memburuk dengan cepat di sektor properti telah mendorong spekulasi bahwa pembuat kebijakan mungkin mulai menarik kembali pembatasan ketat pada pembeli dan pengembang dan bahkan memangkas suku bunga jika pertumbuhan ekonomi goyah terlalu tajam.
Tetapi sebagian besar pengamat China mengharapkan pihak berwenang sebagian besar tetap pada pembatasan untuk saat ini, bahkan ketika mereka menyempurnakan peraturan, termasuk pelonggaran kebijakan kredit.
"Kota-kota akan melonggarkan pembatasan pembelian, penjualan, pinjaman dan pembatasan penurunan harga jual sesuai dengan kondisi lokal", kata Zhao Ke, seorang ekonom di China Merchants Securities.