Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Pemotongan Suku Bunga The Fed
Imbal hasil US Treasury menurun setelah Ketua The Fed Jerome Powell pada Kamis memberikan sinyal pendekatan kebijakan yang hati-hati.
Pemotongan suku bunga ini mengikuti pemotongan seperempat poin oleh Bank of England dan pemotongan setengah poin oleh Swedia pada Kamis.
Imbal hasil Treasury tenor 10-tahun turun 3 basis poin menjadi 4,31%, setelah mengalami kenaikan tajam usai hasil pemilu AS.
Powell mengatakan hasil pemilu Selasa tidak akan memiliki dampak “jangka pendek” pada kebijakan moneter AS.
“The Fed menunjukkan pandangan ekonomi yang lebih tidak pasti dan inflasi yang masih tinggi,” ujar Mahmood Pradhan, kepala ekonomi makro global di Amundi Investment Institute.
“Bersamaan dengan kemungkinan perubahan kebijakan di bawah pemerintahan baru, kami memperkirakan laju pelonggaran yang lebih hati-hati tahun depan.”
Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Bagaimana dengan Bank Indonesia?
Indeks dolar, yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, turun menjadi 104,36, setelah jatuh 0,7% pada Kamis, penurunan terbesar sejak 23 Agustus.
Pada Rabu, indeks ini melonjak 1,53%, mencatat peningkatan terbesar dalam lebih dari dua tahun, mencerminkan volatilitas meningkat seiring investor menganalisis dampak kebijakan administrasi Trump yang baru.
Euro dan pound sedikit melemah terhadap dolar, sementara dolar AS turun hampir 0,5% menjadi 152,31 yen.
Bitcoin naik sedikit di atas US$76.000, menyusul lonjakan hampir 10% minggu ini, mencapai rekor tertinggi US$76.980 pada Kamis.
Trump telah berjanji untuk menjadikan AS sebagai “pusat kripto global.”
Setelah minggu yang penuh gejolak, emas turun 0,6% menjadi $2.691, setelah anjlok lebih dari 3% pada Rabu, namun kembali naik 1,8% pada malam sebelumnya. Minggu lalu, emas melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa $2.790,15.
Sedangkan minyak mentah Brent memangkas penurunan selama perdagangan di London dan terakhir turun 1% menjadi US$74,86 per barel. Sementara West Texas Intermediate AS turun 1,2% menjadi US$71,45 per barel.