kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.418   -17,00   -0,10%
  • IDX 7.187   45,51   0,64%
  • KOMPAS100 1.045   4,10   0,39%
  • LQ45 813   1,26   0,15%
  • ISSI 226   0,68   0,30%
  • IDX30 425   0,97   0,23%
  • IDXHIDIV20 510   -0,58   -0,11%
  • IDX80 117   0,08   0,07%
  • IDXV30 121   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 140   0,12   0,09%

Pasca Kesepakatan AS-China, JP Morgan Kerek Peringkat Pasar Saham Negara Berkembang


Selasa, 20 Mei 2025 / 04:15 WIB
Pasca Kesepakatan AS-China, JP Morgan Kerek Peringkat Pasar Saham Negara Berkembang
ILUSTRASI. FILE PHOTO: People walk inside JP Morgan headquarters in New York, October 25, 2013. REUTERS/Eduardo Munoz/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. JP Morgan menaikkan peringkat pasar saham berkembang alias emerging market equities dari netral menjadi overweight. Ini karena meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China serta pelemahan nilai tukar dollar AS.

Langkah ini menyusul kesepakatan AS dan China yang menyetujui pengurangan tarif selama 90 hari. Dalam kesepakatan tersebut, Amerika Serikat menurunkan tarif atas barang-barang China dari 145% menjadi 30%, sementara China memangkas bea masuk terhadap produk AS dari 125% menjadi 10%. Kesepakatan ini membangkitkan harapan akan meredanya ketegangan perdagangan global.

"De-eskalasi di sektor perdagangan AS-China menghilangkan salah satu hambatan utama bagi saham pasar berkembang," tulis para analis JP Morgan dalam catatan riset. Analis menambahkan pelemahan dollar AS pada paruh kedua tahun ini diperkirakan semakin mendukung kinerja saham-saham di kawasan tersebut.

Baca Juga: Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun

JP Morgan mengaku optimis terhadap pasar saham di India, Brasil, Filipina, Chile, Uni Emirat Arab, Yunani, dan Polandia. Selain itu, China dinilai menawarkan peluang menarik, terutama di sektor teknologi.

"Meski ketegangan perdagangan kemungkinan belum sepenuhnya berakhir, kami percaya fase terburuknya sudah berlalu," tambah perusahaan sekuritas asal Wall Street tersebut.

Indeks saham MSCI untuk pasar berkembang tercatat naik 9% sejak awal tahun ini, didorong melemahnya kepercayaan terhadap aset-aset AS, termasuk dollar yang selama ini menjadi aset safe haven. Indeks dolar AS sendiri telah turun 7,5% sepanjang tahun ini.

Menurut JP Morgan, saham pasar berkembang telah tertinggal dari pasar maju hingga 40% secara kumulatif sejak tahun 2021. Namun kini, valuasi saham-saham pasar berkembang terlihat menarik, dengan rasio harga terhadap laba alias price-to-earnings ratio (PER) 12 bulan ke depan sebesar 12,4 kali, dibandingkan dengan 19,1 kali di pasar maju.

Dengan meredanya ketegangan geopolitik dan valuasi yang lebih kompetitif, pasar berkembang tampaknya kembali menjadi ladang investasi menjanjikan bagi para pelaku pasar global.

Baca Juga: JP Morgan Menilai Secara Teknikal Saham Bank Bisa Mulai Naik

Selanjutnya: Pemain Multifinance Tetap Optimistis Meski Pinjaman Menyusut



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×