Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. Jumlah kasus yang dikonfirmasi akibat virus corona di Inggris telah meningkat sebesar 64 menjadi 273 orang. Data ini dirilis langsung oleh Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris. Menurut Depkes Inggris pada hari Minggu, jumlah kasus melompat 30% dan menjadi peningkatan harian terbesar sejauh ini.
Melansir Reuters, lebih dari 23.500 warga di Inggris telah dites virus corona. Sejauh ini, dua pasien telah meninggal. Konsentrasi terbesar kasus adalah di London, yang memiliki 51 kasus.
Menteri Keuangan Rishi Sunak mengatakan pemerintah akan berinvestasi apa pun yang diperlukan untuk menangani penyebaran virus, termasuk menggelontorkan lebih banyak uang untuk layanan kesehatan dan membantu perusahaan yang mengalami masalah arus kas jangka pendek.
Baca Juga: Ini kronologi dan urutan lengkap munculnya 6 orang positif corona di Indonesia
Melansir Reuters, setelah adanya laporan aksi penimbunan barang-barang seperti pembersih tangan, sabun, pasta kering dan toilet roll oleh warga Inggris, pemerintah mengatakan pada hari Jumat bahwa supermarket memiliki rencana darurat untuk mencegah kekurangan pasokan.
Supermarket terbesar di Inggris, Tesco, mengatakan akan membatasi pembelian beberapa produk secara massal di toko-toko dan online. Pelanggan akan dibatasi untuk membeli lima unit barang seperti gel anti-bakteri dan tisu, pasta kering dan susu tahan lama.
Baca Juga: Arab Saudi mengunci wilayah Qatif, sekolah ditangguhkan karena virus corona
Pemerintah mengatakan menteri lingkungan akan mengadakan pertemuan dengan kepala eksekutif supermarket dan perwakilan industri utama Inggris pada hari Senin untuk membahas tanggapan mereka terhadap virus corona, khususnya dukungan untuk kelompok rentan dalam isolasi. Hal ini menyusul panggilan serupa pada hari Jumat.
Pemerintah juga menetapkan perincian rencana undang-undang darurat, termasuk kemungkinan mengadakan lebih banyak proses pengadilan melalui hubungan telepon atau video, dan langkah-langkah untuk melindungi pekerjaan mereka yang secara sukarela untuk melayani kesehatan.
Baca Juga: Gereja-gereja di AS berlakukan aturan: Tak boleh pelukan dan jabat tangan
Perdana Menteri Boris Johnson memimpin rapat komite darurat pemerintah pada hari Senin.