Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Masih belum maksimalnya aktivitas produksi membuat pasokan bahan baku khususnya untuk komponen ponsel menurun. Hon Hai Precision Industry Co memperingatkan bahwa kekurangan komponen chip bisa berlanjut hingga tahun 2022 dan berdampak pada seluruh pengiriman perusahaan.
Hal ini praktis memperkuat kekhawatiran bahwa krisis chip global dapat berlanjut melampaui tahun ini. Perakit sebagian besar iPhone dunia mengikuti sesama raksasa elektronik yang dalam beberapa bulan terakhir menyatakan bahwa kekurangan semikonduktor global bisa saja lebih parah dari prediksi.
Melansir artikel yang dimuat Bloomberg, Rabu (31/3) hal ini bisa menganggu beragam produksi mulai dari mobil hingga telepon seluler. Proyeksi Hon Hai ini dikeluarkan setelah perusahaan melaporkan laba kuartalan yang anjlok dan mengecewakan investor. Harga saham Hon Hai pun tergelincir sebanyak 3,9%.
Samsung di sisi lain turut menyuarakan keprihatinan tentang kekurangan chip yang melebar di luar industri pembuatan mobil. Perusahaan raksasa seperti Continental AG, Renesas Electronics Corp, dan Innolux Corp dalam beberapa pekan terakhir juga memperingatkan defisit yang lebih lama dari perkiraan akibat permintaan selama pandemi yang bergejolak dan mempengaruhi produksi kendaraan, gim hingga perangkat seluler.
Baca Juga: Terblokirnya Terusan Suez turut memberikan dampak pada industri smartphone
Chairman Hon Hai Young Liu mengatakan kekurangan pasokan ini semakin parah. Meskipun Hon Hai adalah mitra produksi Apple Inc, dia tidak merinci bagaimana atau apakah perusahaannya akan terpengaruh. Namun, berdasarkan analisanya, defisit sangat mungkin berlangsung hingga tahun 2022.
Kekurangan chip juga akan berdampak semakin besar ketika konsumen mulai menimbun komponen komputer dan elektronik lainnya. Khususnya di industri otomotif.
Pasalnya, General Motors (GM) mengatakan pihaknya akan memperpanjang pengurangan produksi di AS, Kanada dan Meksiko hingga pertengahan Maret 2021.
Mereka bergabung dengan daftar panjang pembuat mobil besar termasuk Ford, Honda dan Fiat Chrysler yang telah memperingatkan investor atau memperlambat produksi kendaraan karena kekurangan chip. Perusahaan di luar otomotif juga berjuang mendapatkan semikonduktor yang cukup.
AMD dan Qualcomm yang menjual chip ke sebagian besar perusahaan elektronik ternama telah mencatat kekurangan tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Sony bahkan menyebut kekurangan chip menjadi penyebab perusahaannya sulit memproduksi konsol gim Playstation 5 yang sedang naik daun.
Kekurangan chip ini dimungkinkan akan tetap terjadi dalam beberapa bulan mendatang lantaran permintaan konsumen sedang melonjak.
Asosiasi Industri Semikonduktor mengatakan, hingga bulan Desember 2021 penjualan chip global akan tumbuh 8,4% dari total tahun 2020 sebesar US$ 433 miliar. Meningkat dari pertumbuhan tahun 2019 dan 2020 yang hanya di kisaran 5,1%.