Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ini kabar baik bagi industri domestik yang menggunakan gandum sebagai bahan baku. Pada kuartal kedua tahun 2015 diperkirakan pasokan gandum dunia akan melimpah seturut dengan meningkatnya panen gandum dari Australia.
Pada tahun ini, diproyeksikan panen gandum Australia melampauhi perkiraan sebelumnya yang ditargetkan mencapai 23,2 juta ton menjadi 23,6 juta ton. Artinya, produksi gandung asal Negeri Kanguru tersebut meningkat 400.000 ton dari target yang diproyeksikan.
Dengan meningkatnya produksi gandum Australia, maka diprediksi pasokan gandum global akan naik. Pemerintah Amerika Serikat (AS) memprediksi pasokan global pada tahun ini akan naik 220.000 ton menjadi 196,22 juta ton.
Pasokan yang berlimpah ini akan membuat harga gandum dan produk olahannya jatuh dan menguntungkan importir serta industri pengolahan gandum. Saat ini harga gandum global berada di kisaran US$ 5,3 per bushel.
Peter Collins, Manajer Bagian Komoditas Pertanian Food and Agricultural Organization (FAO), mengatakan perkebunan gandum di Australia Barat telah digarap dengan sangat baik pada bulan lalu dan kondisi tanaman sampai saat ini juga cukup bagus. “Hasil panen gandum di Australia tahun ini lebih besar daripada proyeksi sebelumnya," ujar Peter seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/2).