Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Bentrokan antara pasukan militer India dengan China terjadi lagi. Dari kejadian itu, sumber Bangkok Post melaporkan, seorang tentara pasukan khususnya yang merupakan kelahiran Tibet tewas.
Melansir Bangkok Post, kematian itu merupakan yang pertama dilaporkan dari dua insiden dalam 48 jam terakhir di perbatasan. Kejadian ini semakin meningkatkan ketegangan antara dua negara nuklir selang dua bulan setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India.
India dan China, yang berperang di perbatasan pada tahun 1962, saling menyalahkan bahwa masing-masing pihak berusaha untuk melintasi perbatasan tidak resmi mereka di wilayah Ladakh. Upaya tersebut dilakukan pada Sabtu malam, dan sekali lagi pada hari Senin.
Baca Juga: Bentrok lagi! Pasukan khusus India tewas di perbatasan melawan tentara China
Bangkok Post memberitakan, tidak ada pihak yang mengumumkan adanya korban. Akan tetapi, Namghyal Dolkar Lhagyari, seorang anggota parlemen Tibet di pengasingan, mengatakan kepada AFP bahwa tentara asal Tibet itu "menjadi martir dalam bentrokan" pada Sabtu malam.
Dia mengatakan anggota Pasukan Khusus Perbatasan yang dilaporkan, termasuk banyak etnis Tibet yang menentang klaim China atas wilayah asalnya terluka dalam operasi itu.
Baca Juga: AS sebut armada militer China unggul dalam segi jumlah, berikut penjelasannya
Dua negara terpadat di dunia telah mengirim puluhan ribu tentara ke wilayah itu sejak pertempuran brutal 15 Juni yang bertempur dengan tongkat dan tongkat kayu.
India mengatakan 20 tentara tewas. China mengakui adanya korban tetapi tidak memberikan angka.
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas insiden terbaru.
Melansir Livemint.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan, China terlibat dalam manuver militer yang provokatif pada larut malam tanggal 29 dan 30 Agustus dalam upaya untuk mengubah status quo di daerah Tepi Selatan Danau Pangong.